Pemkot TNI-Polri Gelar Operasi Ketupat, Tetapkan 10 Titik Pengamanan, Ini Sasaran Operasinya
Pemkot TNI-Polri gelar Operasi Ketupat, tetapkan 10 titik pengamanan, ini sasaran operasinya. Rencananya akan dimulai pekan ini.
Akurasi.id, Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bersama jajaran Polresta Samarinda dan TNI menggelar rapat koordinasi terkait pengamanan Idulfitri 1442 H di tengah masa pandemi Covid-19.
Rapat dipimpin oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun dan Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman. Diadakan di Aula Wira Pratama Mapolresta Samarinda yang berada di jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Sungai Kunjang, Rabu (28/4/2021).
Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan, pihaknya bersama seluruh jajaran Polri-TNI akan bersinergi dan siap untuk melakukan pengamanan Operasi Ketupat Covid-19 di Idulfitri nanti.
“Kami siap melaksanakan Operasi Ketupat Covid-19 yang akan dimulai sekitar pekan ini hingga usai Lebaran nanti,” ungkap Andi Harun, Rabu (28/4/2021).
Pria yang kerap di sapa AH itu menjelaskan, dalam operasi ketupat kali ini, hal pertama yang akan dilakukan adalah pengamanan lalu lintas, mengatasi gangguan keamanan, hingga operasi penanggulangan Covid-19.
“Pengamanan lalu lintas menjadi hal utama yang kami siapkan, hal itu sejalan dengan arahan bapak presiden terkait larangan mudik,” ungkapnya.
Dari hasil rapat yang telah dibahas, Andi Harun berharap kepada Polri-TNI yang menjadi garda terdepan dalam operasi ketupat ini dapat bekerja secara maksimal.
“Jadi ini semua dilakukan komprehensif, dan Kapolres sebagai di sektor depan, pemerintah dan TNI melakukan secara terpadu agar pelaksanaan operasi ini berjalan maksimal,” tutupnya.
Sementara itu, Kapolres Samarinda Kombes Pol Arif Budiman melalui Humas Polresta Samarinda AKP Annisa Prastiwi mengatakan, dalam Operasi Ketupat tahun ini pihaknya menyiapkannya 10 pos pengamanan dengan melibatkan 102 unsur gabungan.
“102 unsur ini terdiri dari unsur Polri-TNI dan OPD terkait, dan akan ditempatkan di masing-masing pos,” ucap Anissa.
Anissa menyebut penetapan 10 pos sendiri dipilih dari pengamatan yang disinyalir memiliki indikasi rawan gangguan kamtibmas.
“Semua titik yang kita anggap menjadi titik triger, gangguan keamanan, ketertiban, dan rawan pelanggan lalu lintas, hingga wilayah yang berpotensi penambahan Covid-19, kita dirikan pos untuk dilaksanakan penjagaan,” pungkasnya. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Rachman Wahid