Covered StoryHeadline

Perubahan Besar di Pendidikan Medis: Bagaimana PPDS Hospital Based Berencana Mengisi Kekosongan Dokter Spesialis di Indonesia

Loading

Akurasi.id – Dalam upaya memperbaiki rasio dokter terhadap populasi yang sangat rendah di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meluncurkan sebuah program inovatif, Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Hospital Based. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis di seluruh negeri, khususnya di daerah terpencil dan kurang terlayani.

Latar Belakang Peluncuran PPDS Hospital Based

Menurut data yang diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo dalam peluncuran program ini di Jakarta, Indonesia memiliki salah satu rasio dokter terendah di dunia, yaitu hanya 0,47 dokter per 1.000 penduduk, menempatkan Indonesia pada peringkat 147 secara global dan kesembilan di ASEAN. Kekurangan ini tidak hanya terbatas pada dokter umum tetapi juga sangat dirasakan dalam spesialisasi medis.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa salah satu hambatan terbesar dalam mengatasi masalah ini adalah biaya pendidikan yang tinggi untuk menjadi dokter spesialis. Berbeda dengan beberapa negara yang menyediakan pendidikan gratis untuk dokter spesialis, Indonesia sampai saat ini masih membebani calon dokter dengan biaya pendidikan yang signifikan.

Baca Juga  Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Dimulai 10 Februari 2025, Ini Daftar Penyakit yang Bisa Diperiksa

Apa Itu PPDS Hospital Based?

Program Pendidikan Dokter Spesialis Hospital Based adalah sebuah program yang memungkinkan calon dokter spesialis di Indonesia untuk menempuh pendidikan tanpa harus membayar biaya kuliah. Program ini dirancang untuk tidak hanya mengurangi beban finansial para calon dokter tetapi juga untuk mempercepat proses pendidikan dokter spesialis di Indonesia.

Jasa SMK3 dan ISO

Calon dokter spesialis yang tergabung dalam program ini akan menjadi bagian dari tenaga kontrak di rumah sakit tempat mereka mengikuti pendidikan, menerima manfaat yang sama seperti pekerja rumah sakit lainnya, termasuk gaji bulanan, perlindungan kesehatan, dan perlindungan hukum. Ini merupakan perubahan signifikan dari sistem sebelumnya, dimana calon dokter spesialis tidak mendapatkan manfaat tersebut.

Baca Juga  Terlalu Mirip Polisi, Seragam Satpam Bakal Diubah Lagi Warna Krem

Kerjasama Internasional untuk Meningkatkan Kualitas

Salah satu aspek penting dari PPDS Hospital Based adalah peningkatan kualitas pendidikan. Kemenkes telah menggandeng ahli kesehatan dari berbagai negara untuk membantu memperkaya kurikulum yang akan diajarkan, menjadikan pendidikan dokter spesialis di Indonesia setara dengan standar internasional. Program ini diharapkan bisa mengatasi kekurangan dokter spesialis, terutama di daerah-daerah yang selama ini kurang terlayani.

Dampak yang Diharapkan

Dengan peluncuran PPDS Hospital Based, pemerintah Indonesia berharap akan ada peningkatan jumlah dokter spesialis dalam beberapa tahun mendatang. Program ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan medis saat ini tetapi juga untuk merespons kebutuhan kesehatan masa depan Indonesia yang terus berkembang.

Baca Juga  Penjualan Rokok Eceran Dibatasi Aturan Baru untuk Lindungi Kesehatan Masyarakat

Pemerintah berencana untuk bekerja sama dengan 24 fakultas kedokteran dan 420 rumah sakit di seluruh Indonesia, memastikan bahwa program ini dapat diakses oleh banyak calon dokter dari berbagai daerah. Ketersediaan lebih banyak dokter spesialis diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia dan membuat layanan kesehatan lebih merata.

PPDS Hospital Based merupakan langkah besar dan berani yang diambil oleh Kemenkes untuk mengatasi salah satu masalah terbesar di sektor kesehatan Indonesia. Dengan mengeliminasi hambatan biaya dan meningkatkan akses ke pendidikan medis berkualitas, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk memperkuat infrastruktur kesehatannya dan meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Program ini diharapkan menjadi model untuk reformasi pendidikan medis di negara-negara berkembang lainnya yang menghadapi tantangan serupa.(*)

Penulis: Ivan
Editor: Ani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button