News

Lagi Tunggu Pria Hidung Belang, Tujuh ABG Samarinda Diciduk di Penginapan, Satu Remaja Tengah Hamil

Loading

Lagi Tunggu Pria Hidung Belang, Tujuh ABG Samarinda Diciduk di Penginapan, Satu Remaja Tengah Hamil -
Lagi tunggu pria hidung belang, tujuh ABG Samarinda Diciduk di Penginapan, satu remaja tengah hamil. (ilustrasi)

Lagi tunggu pria hidung belang, tujuh ABG Samarinda digerebek di penginapan. Bahkan satu di antara mereka ada yang sedang hamil.

Akurasi.id, Samarinda – Seperti tidak ada habisnya, kasus prostitusi online di Samarinda kian hari makin merajalela. Seperti kasus yang berhasil diungkap TRC – Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Kaltim dibantu jajaran Polsek Sungai Pinang menggerebek tujuh muda mudi dalam satu kamar di penginapan yang berada di Jalan Pemuda, Kamis (18/3/2021) pukul 22.00  Wita.

Diketahui ketujuh anak baru gede (ABG) itu terdiri dari 4 perempuan dan 3 pria, yang diduga tengah menunggu pria hidung belang.

Ketua TRC-PPA Kaltim Rina Zainun mengatakan, saat penggerebekan ketujuh ABG tengah berada di satu kamar, dan salah satu perempuan mengakui baru saja melayani seorang tamu.

Jasa SMK3 dan ISO

“Jadi mereka ini kalau dapat tamu yang lain keluar. Kalau istilahnya ganti-gantian pakai kamar, dan semua tawaran prostitusi dilakukan melalui aplikasi chating dan media sosial,” jelas Rina saat ditemui di Polsek Sungai Pinang, Jumat (19/3/2021).

Rina menjelaskan saat penggerebekan, pihaknya mendapati sebuah alat isap sabu, dan salah satu wanita diketahui tengah mengandung satu bulan.

Lagi Tunggu Pria Hidung Belang, Tujuh ABG Samarinda Diciduk di Penginapan, Satu Remaja Tengah Hamil -
Didampingi orang tua, 7 ABG yang didapati tengah berada dalam satu kamar di salah satu penginapan menjalani pemeriksaan di Polsek Sungai Pinang (Muhammad Budi Kurniawan/Akurasi.id)

“Dari pengakuan dua orang wanita yang masih di bawah umur, ia mengaku sudah menjalankan prostitusi online sejak 1 SMP, dan satunya baru mencoba-coba lantaran ingin membeli ponsel baru,” ungkapnya.

Baca Juga  Duduk Perkara Penemuan Mayat di Jalan Sukarno-Hatta, Diketahui Karyawan Badak LNG

Dalam menjajakan diri, ABG wanita ini memasang tarif 300 hingga 800 ribu rupiah sekali kencan. Dari hasilnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan membayar penginapan yang sudah digunakan selama 1 bulan.

Dihubungi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Sungai Pinang Iptu Akhmad Wira mengatakan, saat ini ketujuh ABG ini tengah menjalani pemeriksaan dan telah memanggil seluruh orang tua mereka.

“Mereka kita kenakan wajib lapor dan pembinaan, karena tidak ada usur pidana, namun jika didapati ada yang menjadi muncikari, bakal kita proses hukum,” ucap Wira saat dihubungi melalui telepon seluler.

Untuk mencegah terjadinya hal serupa, pihaknya akan melakukan razia rutin di penginapan dan hotel-hotel yang kerap di jadikan tempat prostitusi online.

“Ke depan kita akan rutin melakukan razia, bersama anggota TRC, jadi kepada warga jika mendapatkan informasi adanya prostitusi online segera melapor agar segera ditindaklanjuti,” tutupnya. (*)

Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Rachman Wahid

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button