
Oleh: Rachman Wahid, Pemimpin Redaksi Akurasi.id
Genap empat tahun Akurasi.id berkiprah menjadi media online di Indonesia. Sejumlah tantangan juga harapan disematkan agar Akurasi.id terus semangat berkarya.
Tantangannya, era digital ini memberi peluang kepada siapa saja, di mana saja, untuk merebut keberhasilan. Tidak mudah memang melakukannya, karena mengelola media digital tidak cukup sekadar bikin web, tapi perlu juga menyiapkan sistem, SDM yang mendukung, dan lain sebagainya.
Harapannya, mempunyai kekuatan yang signifikan dalam mempengaruhi pemikiran maupun sikap dalam bermasyarakat. Termasuk berperan besar dalam membentuk opini masyarakat.
Dalam sejarah, media massa adalah bagian penting dalam kehidupan bermasyarakat, dalam perannya memberikan referensi untuk mengetahui informasi dan isu-isu strategis kepada masyarakat. Media massa berfungsi sebagai penyambung lidah, perantara bagi masyarakat, salah satunya dengan melaksanakan tugas mulianya, menyebarkan informasi.
Di zaman sekarang, media massa harus lebih peka dan jeli dalam menjalankan fungsinya. Sebagai sarana komunikasi massa, media berperan sebagai komunikator maupun agent of change dalam lingkungan publik yang dapat memengaruhi masyarakat melalui pemberitaannya.
Pertama, sebagai fungsi informasi. Media menjadi wadah masyarakat untuk mencari informasi sehingga mengetahui kejadian disekitar dan mengetahui kebenarannya.
Ke dua, fungsi pendidikan. Media memberikan pendidikan dan informasi secara berdampingan. Informasi adalah pengetahuan dan pengetahuan adalah power.
Ke tiga, fungsi menghibur. Media juga mempunyai kemampuan memberikan hiburan kepada masyarakat dengan cerita, film, dan lain-lain.
Ke empat, fungsi interpretasi. Media berfungsi untuk memberikan penjelasan tentang korelasi dan penafsiran informasi tentang peristiwa atau situasi seperti dalam bentuk editorial, analisis berita, dan lain-lain.
Ke lima, fungsi membujuk. Media mampu mempengaruhi pendapat atau pun pemikiran pendengar, pembaca atau pun penontonnya. Konten media membangun opini dan menetapkan agenda di benak publik.
Ke enam, fungsi kontrol sosial. Fungsi yang mengusung dan membela kepentingan masyarakat.
Media massa di era digital memang mengalami pergeseran cara kerja. Tapi bukan berarti harus mengalami pergeseran nilai dan meninggalkan kode etik jurnalistik. Pers, tetap menjadi pilar keempat demokrasi dari sebuah negara yang berdaulat. Oleh karena itu, keberadaan pers yang merdeka namun tetap profesional sangat dibutuhkan.
Media massa harus tetap menjunjung tinggi kenetralan, bersama meningkatkan kualitas masyarakat dengan menjalankan fungsinya dengan optimal. Di samping dapat menjaga nilai-nilai utama jurnalistiknya sembari terus berinovasi agar tidak tergerus oleh perubahan zaman.

Di HUT ke-4 Akurasi.id ini, kami pun berusaha memenuhi ke enam fungsi tadi. Seperti anak beranjak 4 tahun, kami sudah bisa berlari dan bahkan berbicara. Selain inovasi berupa perwajahan yang menarik, dalam era digital ini, tak hanya Akurasi.id yang dituntut mengikuti perkembangan zaman, tapi para wartawan-wartawan kami juga harus siap ikut berkembang.
Sebagai ujung tombak informasi, wartawan Akurasi.id tidak boleh pernah merasa cukup informasi. Wartawan Akurasi.id saat ini wajib mampu menyerap semua info yang ada. Pun kami tak hanya mengutamakan kecepatan berita, tapi juga bermain pada pendalaman berita dan ketepatan.
Jadi, di era teknologi saat ini mau tutup atau tetap bertahan adalah pilihan, dan bersaing bukan berarti saling menjatuhkan. Yang mampu beradaptasi dan terus berlari akan terus bertahan. Kami yakin, Akurasi akan tumbuh lebih tangguh!
(*)