
Jakarta, Akurasi.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami koreksi lebih lanjut setelah penurunan signifikan pada perdagangan sebelumnya. Analis pasar memproyeksikan IHSG akan bergerak melemah di sekitar level 6.886 – 7.000, memberikan tantangan bagi para investor. Namun, beberapa saham masih dianggap potensial untuk dibeli di tengah kondisi pasar yang tidak menentu.
Koreksi IHSG dan Prediksi Pergerakan
Pada perdagangan Rabu (5/6), IHSG ditutup melemah 2,14% atau turun 151,64 poin ke level 6.947,67. Nilai transaksi mencapai sekitar Rp 12 triliun dengan volume transaksi 18,93 miliar lembar saham, yang telah ditransaksikan sebanyak 1 juta kali. Dari 785 saham yang diperdagangkan, 172 saham naik, 421 saham turun, dan 192 saham stagnan.
William Hartanto, Pengamat Pasar Modal dan Founder WH-Project, memproyeksikan IHSG akan bergerak melemah pada perdagangan Kamis (6/6). “Tekanan dari saham-saham grup Prajogo Pangestu serta sentimen negatif lainnya menyebabkan IHSG berada dalam tren melemah,” ujar William. Ia menambahkan bahwa IHSG memiliki peluang untuk menutup gap pada level 6.886, yang pernah terbentuk pada 14 November 2023.
Rekomendasi Saham di Tengah Koreksi
1. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA)
Saham BBCA tetap menjadi pilihan utama investor asing dengan pembelian bersih sebesar Rp116,9 miliar. Dengan fundamental yang kuat, BBCA dianggap sebagai investasi jangka panjang yang stabil meskipun IHSG sedang mengalami tekanan.
2. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM)
Saham TLKM mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp92,1 miliar. Sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, TLKM memiliki prospek pertumbuhan yang positif dan menjadi pilihan bagi investor yang mencari kestabilan di tengah volatilitas pasar.
3. PT Astra International Tbk. (ASII)
Saham ASII dibeli bersih oleh investor asing sebesar Rp66,6 miliar. Dengan diversifikasi bisnis yang luas, ASII memiliki ketahanan yang baik terhadap fluktuasi pasar, menjadikannya salah satu saham pilihan di tengah kondisi pasar yang menantang.
4. PT Total Bangun Persada Tbk. (TOTL)
Analis merekomendasikan beli untuk saham TOTL dengan indikasi jenuh jual dan pembentukan bullish divergence pada indikator MACD. Support berada di Rp 470 dan resistance di Rp 515.
5. PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI)
Saham MIDI menunjukkan indikasi penguatan dengan terbentuknya golden cross pada MA5 dan MA20. Analis merekomendasikan beli dengan support di Rp 400 dan resistance di Rp 442.
6. PT Intiland Development Tbk. (DILD)
Saham DILD membentuk pola double bottom dengan neckline di Rp 180. Analis merekomendasikan beli dengan support di Rp 165 dan resistance di Rp 180.
7. PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI)
Saham MAPI berada pada supply zone di Rp 1.500 – Rp 1.515, menunjukkan area rawan distribusi. MAPI tetap menjadi pilihan dengan pembelian bersih oleh investor asing sebesar Rp17,2 miliar.
Aktivitas Investor Asing
Meski IHSG mengalami tekanan, investor asing tetap aktif melakukan pembelian bersih. Total pembelian bersih investor asing mencapai Rp567,63 miliar di seluruh pasar, dengan pembelian terbesar pada saham BBCA, TLKM, dan ASII.
Meskipun IHSG diproyeksi akan melemah, investor masih memiliki peluang untuk meraih keuntungan dengan memilih saham-saham yang direkomendasikan. Saham-saham blue chips seperti BBCA, TLKM, dan ASII, serta saham-saham yang menunjukkan indikasi teknikal positif seperti TOTL, MIDI, DILD, dan MAPI, menjadi pilihan utama di tengah kondisi pasar yang tidak menentu.(*)
Penulis: Ani
Editor: Ani