HeadlinePeristiwa

Indonesia Tegas Menolak Wacana Relokasi 2 Juta Warga Gaza ke Tanah Air

Kemlu RI: Tidak Ada Rencana Relokasi Warga Gaza ke Indonesia

Loading

Jakarta, Akurasi.id – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, menyatakan bahwa belum ada pembicaraan atau rencana terkait relokasi 2 juta warga Gaza, Palestina, ke Indonesia. Hal ini menanggapi laporan yang menyebut pemerintahan Amerika Serikat di bawah Donald Trump mempertimbangkan Indonesia sebagai salah satu alternatif lokasi untuk relokasi sementara warga Gaza.

“Tidak ada rencana itu, kita tidak punya rencana itu,” ujar Cak Imin di Jakarta pada Senin (20/1/2025).

Wacana tersebut muncul setelah pemerintah transisi Trump mengusulkan relokasi sementara penduduk Gaza selama proses rekonstruksi wilayah yang telah dilanda perang berkepanjangan. Informasi dari sumber anonim di tim transisi Trump menyebut bahwa relokasi ini menjadi isu sensitif di dunia internasional, terutama terkait potensi pencaplokan wilayah Gaza oleh Israel setelah kosong dari penduduk Palestina.

Baca Juga  Setelah AGM, Majelis Hakim Vonis Tiga Terdakwa Lainnya dengan Putusan 4 Tahun Penjara

Pemerintah Indonesia Tidak Pernah Mendapatkan Informasi Resmi

Jasa SMK3 dan ISO

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) turut menanggapi isu ini. Kemlu menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak pernah menerima informasi, komunikasi, atau rencana apapun terkait relokasi warga Gaza ke Indonesia. Kemlu RI juga menekankan pentingnya menghindari spekulasi mengenai isu tersebut tanpa adanya data atau kejelasan lebih lanjut.

Baca Juga  Donald Trump Siap Bertemu Vladimir Putin untuk Bahas Akhir Perang Ukraina

“Upaya untuk memindahkan warga Gaza tidak dapat diterima. Ini hanya akan memperkuat pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina dan menjadi bagian dari strategi besar untuk mengusir orang Palestina dari tanah mereka,” tegas pernyataan resmi dari Kemlu RI.

Kecurigaan terhadap Strategi Relokasi

Pengamat menilai bahwa usulan relokasi warga Gaza secara halus dapat dianggap sebagai bentuk pengusiran yang bertujuan untuk mempermanenkan pendudukan Israel atas wilayah tersebut. Jika Gaza dibiarkan kosong dari penduduk, ada kekhawatiran besar bahwa Israel akan dengan cepat mencaplok wilayah itu tanpa perlawanan.

Baca Juga  Presiden Prabowo Mulai Berkantor di IKN pada 17 Agustus 2028: Tonggak Sejarah Baru Indonesia

Pejabat anonim dari tim transisi Trump menyebut bahwa Steve Witkoff, utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, berencana melakukan kunjungan langsung ke Jalur Gaza untuk melihat situasi di lapangan. “Jika kami tidak membantu warga Gaza, jika kami tidak memberi mereka harapan, akan ada pemberontakan,” ungkap pejabat tersebut.

Pemerintah Indonesia terus menegaskan posisinya terhadap konflik Israel-Palestina. Solusi dua negara sesuai dengan hukum internasional dan parameter yang telah disepakati menjadi satu-satunya jalan keluar yang adil dan berkelanjutan. Gencatan senjata di Gaza diharapkan menjadi momentum untuk memulai dialog dan negosiasi menuju perdamaian.(*)

Penulis: Nicky
Editor: Willy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button