HeadlineTrending

Coldplay dan Demonstrasi: Ketegangan dan Antusiasme Masyarakat Jakarta

Loading

Akurasi, Nasional. Jakarta, 15 November 2023 – Suasana di Jakarta hari ini dipenuhi dengan ketegangan dan antusiasme seiring dengan kedatangan band terkenal asal Inggris, Coldplay, yang akan menggelar konser pertama mereka di Indonesia. Namun, di tengah euforia penggemar, aksi demonstrasi juga terjadi di sekitar Gelora Bung Karno (GBK), tempat konser akan berlangsung.

Euforia Coldplay di Jakarta

Coldplay, band yang telah memiliki basis penggemar setia di seluruh dunia, akhirnya membuat impian penggemar Indonesia menjadi kenyataan dengan menyertakan Jakarta dalam rangkaian tur dunia mereka, “Music of the Spheres World Tour.” Diperkirakan ada sekitar 70.000 penonton yang hadir untuk menyaksikan konser ini, menjadikannya sebagai salah satu konser terbesar yang pernah diadakan di Indonesia.

Sebagai persiapan, kawasan sekitar GBK telah disterilkan dari kendaraan bermotor. Lebih dari 3.900 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga keamanan selama konser berlangsung. Penonton diimbau untuk menggunakan transportasi umum karena GBK tidak menyediakan kantong parkir, dan pengaturan drop-off dilakukan di pintu-pintu masuk tertentu.

Demonstrasi dan Penolakan Konser

Sementara itu, tidak semua orang menyambut konser Coldplay dengan antusias. Sejumlah demonstran dari kelompok Geranati LGBT menggelar aksi menolak konser Coldplay di dekat GBK. Mereka melakukan orasi di atas mobil bak terbuka, menyuarakan penolakan mereka terhadap band asal Inggris tersebut.

Baca Juga  Zeekr Siap Luncurkan Dua Model Mobil Listrik di Indonesia: Zeekr X dan Zeekr 009
Jasa SMK3 dan ISO

Situasi semakin memanas ketika terjadi aksi dorong antara massa demonstran dan aparat keamanan yang berjaga. Massa berusaha mendekat ke kawasan GBK, tetapi dihalangi oleh petugas keamanan. Video dari aksi tersebut menunjukkan ketegangan yang tinggi di antara kedua belah pihak.

Salah satu tuntutan utama massa adalah pembatalan konser Coldplay, dengan alasan bahwa anggota band, terutama vokalis Chris Martin, dianggap mendukung LGBT. Hal ini menciptakan polemik karena LGBT masih merupakan isu yang kontroversial di Indonesia.

Reaksi Masyarakat: Antusiasme dan Kecurigaan

Di tengah aksi demonstrasi dan persiapan konser, reaksi masyarakat Jakarta sangat beragam. Ada yang antusias menyambut kedatangan Coldplay dan bersiap-siap untuk merayakan malam yang spektakuler, sementara yang lain merasa kecewa dan menganggap konser ini sebagai bentuk dukungan terhadap nilai-nilai yang dianggap kontroversial di Indonesia.

Baca Juga  Breaking News: Pesawat Jatuh di BSD City Korban dan Tindakan Evakuasi

Seorang warga Jakarta, Adam (30), menjadi sorotan media setelah sengaja berswafoto di JPO Jalan KH Mas Mansyur, tempat Chris Martin juga berswafoto sehari sebelum konser. Adam menyatakan bahwa dirinya merasa bangga karena vokalis Coldplay mampir di tempat yang ia lewati setiap hari.

Namun, ada juga warga yang mengekspresikan kecurigaan terhadap motif di balik demonstrasi penolakan konser Coldplay. Beberapa berpendapat bahwa mungkin ada pihak yang mencoba memanfaatkan momen ini untuk kepentingan politik atau ideologis tertentu.

Respons Pihak Terkait: Keamanan dan Penjelasan

Pihak berwenang, termasuk Kepolisian Daerah Metro Jaya, telah menanggapi dengan sigap terhadap situasi ini. Mereka memastikan bahwa lebih dari 3.900 personel gabungan telah dikerahkan untuk menjaga keamanan di sekitar GBK. Pengamanan ketat dilakukan di setiap pintu masuk, dan petugas ditempatkan strategis untuk menghindari terjadinya insiden yang tidak diinginkan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo, menjelaskan bahwa GBK tidak menyediakan kantong parkir dan penonton diimbau untuk menggunakan transportasi umum. Ia menegaskan bahwa konser Coldplay akan berjalan sesuai rencana dan berharap masyarakat dapat memahami kebijakan yang telah diambil.

Baca Juga  Analisis Mendalam tentang Aksi Perburuhan di 10 Agustus 2023 di Jakarta: Sebab dan Akibat

Antisipasi Kemungkinan Kerusuhan

Meskipun pihak berwenang berusaha memberikan jaminan keamanan, namun ada kekhawatiran terkait kemungkinan kerusuhan di sekitar GBK. Beberapa pihak menilai bahwa konser Coldplay bisa menjadi titik tegang di tengah ketegangan politik dan sosial yang sedang terjadi di Indonesia.

Sebagai upaya pencegahan, pihak keamanan telah melakukan persiapan yang matang. Mereka berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan bahwa situasi tetap terkendali, dan rencana darurat telah disiapkan jika diperlukan.

Kedatangan Coldplay di Jakarta tidak hanya membawa euforia bagi para penggemar, tetapi juga menciptakan ketegangan di tengah aksi demonstrasi yang menolak konser tersebut. Sementara sebagian besar masyarakat bersiap-siap untuk malam yang penuh musik dan semangat, ada juga ketidaksetujuan dan perpecahan di antara mereka yang memiliki pandangan berbeda terkait dengan nilai-nilai dan isu-isu kontroversial.

Seiring malam konser mendekat, Jakarta memasuki suasana yang tegang dan penuh antusiasme, mencerminkan dinamika masyarakat yang kompleks dan beragam. Bagaimanapun, konser Coldplay di Indonesia akan tetap menjadi momen bersejarah, baik dalam konteks musik maupun peristiwa sosial yang melibatkan respons dan interaksi masyarakat yang beragam.(*)

Editor: Ani

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button