Jombang, 22 Mei 2024 – Sebuah bus pariwisata Bimario dengan nomor polisi W-7422-UP mengalami kecelakaan di Km 695+400A Tol Jombang-Mojokerto (Jomo). Bus tersebut mengangkut rombongan study tour dari SMP PGRI 1 Wonosari, Malang, yang baru pulang dari Yogyakarta. Insiden terjadi pada Selasa malam (21/5) sekitar pukul 23.45 WIB dan mengakibatkan dua orang tewas serta 15 orang lainnya luka-luka.
Kanit PJR Jatim 3, AKP Yudiono, menjelaskan bahwa bus yang dikemudikan oleh Yanto (36) melaju dari arah barat ke timur atau dari Nganjuk menuju Mojokerto. Tiba-tiba, bus tersebut oleng ke kiri dan menabrak truk yang berada di lajur kiri. Bagian depan bus mengalami kerusakan parah akibat tabrakan ini.
Korban dan Kondisi Penumpang
Dua korban tewas dalam kecelakaan ini adalah seorang guru dan kernet bus. Guru yang menjadi korban adalah Edy Kresna Handaka (62), sementara kernet bus yang juga tewas adalah Edy Sulistiyono (46). Selain itu, 15 orang mengalami luka-luka, termasuk sopir bus. Sebanyak 10 orang mengalami luka ringan dan 5 orang luka berat. Kepala Sekolah SMP PGRI 1 Wonosari, Hartono, yang juga ikut dalam rombongan, mengungkapkan bahwa total ada 50 orang dalam bus tersebut yang terdiri dari siswa, guru, dan staf sekolah. Dari keseluruhan penumpang, 33 orang dinyatakan selamat.
Penyebab Kecelakaan: Dugaan “Microsleep”
AKP Yudiono menyatakan bahwa berdasarkan analisis awal, kecelakaan ini diduga kuat disebabkan oleh pengemudi bus yang mengantuk, yang mengakibatkan kehilangan kendali atas kendaraan. Fenomena ini dikenal sebagai “microsleep”, yaitu kondisi di mana seseorang tertidur sejenak tanpa sadar, biasanya karena kelelahan yang ekstrem. Saat kejadian, seluruh penumpang sedang tertidur sehingga tidak ada yang mengetahui persis detik-detik kecelakaan.
Hartono, kepala sekolah yang duduk bersebelahan dengan Edy Kresna, mengungkapkan bahwa semua penumpang sedang tertidur ketika bus oleng dan menabrak truk yang dikemudikan Arif Yulianto (37). Arif merupakan warga Lawang, Kabupaten Malang, yang sedang mengangkut gerabah. “Semua penumpang saat itu tertidur, sehingga tidak ada yang tahu persis bagaimana kecelakaan itu terjadi,” jelas Hartono.
Pihak kepolisian terus menyelidiki kejadian ini untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang. Para korban yang terluka telah mendapatkan perawatan medis dan keluarga korban tewas sudah diberitahu mengenai insiden ini.
Kecelakaan ini menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap kondisi fisik pengemudi, terutama dalam perjalanan panjang. Pihak sekolah juga diharapkan dapat lebih memperhatikan keselamatan dalam perjalanan study tour agar kejadian tragis seperti ini tidak terulang kembali.