Masa Depan Politik Anies Terancam, PKS Timbang Dukungan untuk Ridwan Kamil
Selama Ini PKS Telah Memberikan Dukungan Sebanyak 18 Kursi DPRD Kepada Anies
Jakarta, Akurasi.id – Masa depan politik Anies Baswedan di kancah Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 kini berada di ujung tanduk. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai mempertimbangkan opsi untuk mengalihkan dukungannya kepada Ridwan Kamil, seiring dengan gagalnya Anies memenuhi syarat dukungan kursi DPRD yang dibutuhkan.
Anies Baswedan, yang sebelumnya dianggap sebagai kandidat kuat dalam pilkada mendatang, kini menghadapi kendala serius setelah PKS membuka peluang untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang telah resmi mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur.
Muhammad Kholid, juru bicara PKS, mengungkapkan bahwa pembahasan internal telah dilakukan pasca-batas waktu yang ditentukan PKS terlewat tanpa adanya kepastian dari Anies. “Karena batas waktu 4 Agustus sudah terlewati, PKS mulai membuka komunikasi dengan semua pihak untuk memastikan kami bisa berkontribusi dalam kontestasi Pilkada,” ujar Kholid.
Selama ini, PKS telah memberikan dukungan sebanyak 18 kursi DPRD kepada Anies, namun itu masih kurang dari syarat minimal 22 kursi. Upaya intensif yang dilakukan oleh Ahmad Syaikhu, Presiden PKS, untuk mencari mitra koalisi tambahan bagi Anies tampaknya belum membuahkan hasil.
Kendati masih mempertahankan dua opsi, yaitu mengusung pasangan Anies-Sohibul Iman (AMAN) atau bergabung dengan KIM, PKS kini tampaknya lebih cenderung ke arah yang kedua. “Kami masih berpegang pada dua opsi tersebut. Namun, jika AMAN tidak bisa berlayar, kami terbuka untuk opsi lain,” tegas Kholid.
Sementara itu, Koalisi Indonesia Maju yang kini mengusung Ridwan Kamil terus mengkonsolidasikan kekuatan. Ridwan Kamil, yang dikenal dengan keberhasilannya sebagai Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat, dianggap memiliki peluang besar untuk memenangkan hati pemilih di Jakarta.
Di tengah ketidakpastian yang mengiringi langkah politik Anies Baswedan, PKS tampak serius mempertimbangkan untuk lebih melibatkan diri dalam koalisi yang lebih stabil dan berpotensi besar untuk memenangkan pilkada. Keputusan PKS ini bisa menjadi penentu arah baru politik Jakarta, sekaligus menjadi tantangan bagi Anies untuk mencari strategi baru dalam mengarungi dinamika politik yang kian kompetitif.
Ketidakpastian dalam dukungan politik ini memperlihatkan betapa dinamisnya peta politik lokal menjelang Pilgub Jakarta 2024, menandakan pentingnya kolaborasi dan konsolidasi antar-partai politik dalam menghadapi pilkada yang kian kompetitif.(*)
Penulis/Editor: Ani