
Akurasi, Internasional. Gaza, 10 Oktober 2023. Dalam perkembangan terbaru dari konflik yang telah berlarut-larut antara Israel dan Palestina, pertempuran berkecamuk antara Israel dan kelompok militan Palestina, khususnya Hamas, telah memicu respons keras dari negara-negara Arab dan dampak signifikan pada pasar global. Konflik ini telah memasuki fase yang sangat tegang, dengan serangan udara, roket, dan kekerasan di berbagai wilayah di Timur Tengah. Berikut adalah pembaruan terbaru dan reaksi dari negara-negara Arab serta dampaknya pada pasar global.
Situasi Terkini di Konflik Israel-Palestina:
Konflik antara Israel dan Palestina telah mengakar dalam sejarah panjang dan rumit di kawasan tersebut. Tetapi eskalasi terbaru dimulai ketika Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Hamas, yang dikenal sebagai kelompok militan Palestina, mengumumkan dimulainya Operasi Badai al-Aqsa terhadap Israel. Serangan ini, yang dimulai pada Sabtu lalu, menciptakan situasi yang belum pernah terjadi sejak Perang Yom Kippur 1973.
Pasukan al-Qassam Hamas mengambil kendali atas beberapa pemukiman dan situs Israel, menewaskan warga sipil, dan melakukan penyanderaan. Ini membuktikan bahwa komandan Brigade Izz ad-Din al-Qassam, Mohammed “Abu Khaled” Deif, memiliki otoritas tertinggi dalam melancarkan operasi militer di Palestina.
Israel merespons dengan serangan udara intensif di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan Hamas yang mengejutkan di kota-kota Israel bagian selatan. Ribuan roket juga ditembakkan ke wilayah Israel dalam serangan tersebut. Ini telah mengakibatkan kerugian besar, termasuk korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Pada saat yang sama, para militan Hamas yang menembakkan ribuan roket berhasil melarikan diri dengan membawa beberapa sandera, termasuk personel militer Israel. Situasi ini semakin memperumit upaya pencarian solusi damai.
Reaksi Negara Arab:
Negara-negara Arab telah merespons keras terhadap eskalasi konflik Israel-Palestina. Mereka mengecam tindakan Israel dan mengungkapkan solidaritas mereka dengan rakyat Palestina. Berikut beberapa reaksi dari negara-negara Arab:
- Arab Saudi: Pemerintah Arab Saudi telah menyerukan penghentian eskalasi kekerasan dan penyerangan antara Israel dan Hamas. Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengemukakan seruannya saat menerima panggilan telepon dari Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Arab Saudi juga mendesak komunitas internasional untuk bersatu dalam upaya memitigasi dampak krisis ini dan menjaga perdamaian serta keamanan internasional.
- Mesir: Mesir, negara yang memiliki peran penting dalam mediasi di Timur Tengah, telah berupaya menghentikan pertempuran dan mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk mencari solusi yang dapat mengakhiri kekerasan.
- Yordania: Yordania telah menyatakan keprihatinan mendalam atas kekerasan yang terjadi di Palestina dan telah mengecam serangan Israel terhadap Gaza. Raja Abdullah II dari Yordania telah melakukan kontak dengan berbagai pemimpin dunia untuk mengupayakan perdamaian.
- Lainnya: Beberapa negara Arab lainnya, seperti Qatar, Uni Emirat Arab, dan Kuwait, juga telah mengutuk serangan Israel dan mendukung Palestina. Mereka telah menyumbangkan bantuan kemanusiaan dan berupaya untuk membantu korban konflik.
Reaksi negara-negara Arab ini mencerminkan solidaritas mereka dengan rakyat Palestina dan keinginan untuk mengakhiri konflik yang telah berlarut-larut.
Dampak Pada Pasar Global:
Konflik Israel-Palestina memiliki dampak ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama pada pasar global. Beberapa aspek penting dari dampak ini adalah sebagai berikut:
- Harga Minyak dan Energi: Kawasan Timur Tengah adalah pusat dari pasokan minyak bumi global, dan konflik ini telah menimbulkan kekhawatiran atas gangguan produksi dan distribusi minyak. Pelabuhan Ashkelon di Israel dan terminal minyaknya telah ditutup, yang dapat mempengaruhi pasokan minyak mentah. Akibatnya, harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan tajam.
Pada perdagangan sebelumnya, harga minyak WTI dan minyak Brent mengalami kenaikan signifikan. Meskipun harga minyak melandai sedikit pada hari berikutnya, tetapi ketidakpastian tentang kelanjutan konflik tetap menjadi faktor penting yang memengaruhi pasar minyak global.
- Harga Emas: Emas telah menjadi aset aman yang dicari di tengah ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi. Harga emas naik sebagai respons terhadap eskalasi konflik ini. Harga emas di pasar spot mencapai level tertinggi dalam beberapa hari terakhir.
- Harga Batu Bara: Harga batu bara juga mengalami kenaikan karena beberapa faktor, termasuk gangguan pasokan energi akibat konflik Israel-Hamas. Ancaman mogok serikat kerja di Australia dan India, peningkatan permintaan India menjelang festival, izin penggunaan pembangkit listrik batu bara di Jerman, serta peningkatan permintaan dari China setelah libur panjang semuanya berdampak pada harga batu bara.
- Harga Minyak Sawit Mentah (CPO): Harga CPO mengalami penurunan sebagai akibat pelemahan harga minyak nabati di Tiongkok, penurunan permintaan impor India, dan kemungkinan kenaikan stok minyak sawit Malaysia.
Dampak ini pada pasar komoditas memiliki potensi untuk memengaruhi ekonomi global secara keseluruhan dan menjadi perhatian penting bagi investor dan pelaku pasar di seluruh dunia.
Konflik Israel-Palestina telah memasuki fase yang sangat tegang, dengan reaksi keras dari negara-negara Arab dan dampak signifikan pada pasar global. Reaksi internasional terhadap konflik ini akan terus dipantau, sementara pasar global akan merespons setiap perkembangan yang terjadi. Upaya mediasi dan perdamaian akan terus menjadi prioritas untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun ini dan membawa stabilitas ke Timur Tengah.(*)
Editor: Ani