PDIP Gagas Pancasila Summit di UAE, Fokus pada Perdamaian Dunia dan Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Perang
Seruan Megawati dan Puan Maharani: Perlindungan Anak dan Perempuan Korban Perang sebagai Prioritas Global

Akurasi.id – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusulkan untuk menggelar Pancasila Summit di Uni Emirat Arab (UEA), setelah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan pada Sabtu, 15 Februari 2025, di Sea Palace, Abu Dhabi. Pertemuan ini dihadiri pula oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani, dan sejumlah pejabat penting lainnya, termasuk Duta Besar Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi.
Gagasan Pancasila Summit muncul sebagai wujud dari komitmen Indonesia untuk memperkenalkan nilai-nilai Pancasila di panggung dunia. Zuhairi menjelaskan bahwa PDIP berupaya untuk mengulang peran penting Presiden pertama Indonesia, Sukarno, yang dengan gigih mengenalkan Pancasila di berbagai forum internasional, termasuk di PBB dan Al-Azhar. Megawati, yang juga mendukung rencana tersebut, berharap summit ini dapat membawa semangat perdamaian dan toleransi yang menjadi landasan Pancasila.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut, Megawati juga menyerukan pentingnya perlindungan bagi perempuan dan anak-anak yang menjadi korban perang. Menurut Megawati, dalam setiap konflik atau perang, perempuan dan anak-anak sering kali menjadi kelompok yang paling menderita. Oleh karena itu, perlindungan mereka harus menjadi prioritas utama bagi komunitas internasional.
Puan Maharani, yang turut serta dalam pertemuan, menambahkan bahwa penting bagi seluruh dunia untuk menggaungkan isu perdamaian dan pemberdayaan perempuan. Puan percaya bahwa dengan dukungan para pemimpin dunia, terutama dari negara-negara yang memiliki pengaruh besar seperti UEA, perdamaian global dapat tercapai.
Megawati juga menyoroti masalah pengungsi anak-anak yang terus meningkat akibat perang. Dalam World Leaders Summit on Children’s Rights di Vatikan, Megawati mengungkapkan bahwa lebih dari 40 juta anak-anak di dunia terpaksa mengungsi akibat konflik, dan lebih dari 100 juta anak kehilangan tempat tinggal. Kondisi ini memerlukan perhatian serius dari seluruh pihak agar masa depan generasi muda dapat terjaga.
Puan mengungkapkan bahwa perdamaian dunia adalah hal yang sangat dibutuhkan, terutama di wilayah-wilayah yang sedang dilanda konflik, seperti Palestina. Puan mengajak Pangeran Khaled dan para pemimpin di UEA untuk turut serta dalam menggalang upaya perdamaian dunia dan pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak-anak.
Gagasan ini mendapat sambutan positif, dan PDIP berencana untuk melaksanakan Pancasila Summit di UEA sebagai langkah strategis untuk mengajak negara-negara dunia mengadopsi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar perdamaian dan keadilan global.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy