Penyebaran Covid-19 di 7 Daerah di Kaltim Terindikasi Sebagai Transmisi Lokal
Akurasi.id, Samarinda – Penyebaran wabah Covid-19 di Kaltim tampaknya semakin menghawatirkan saja. Selain tingginya angka kasus pasien positif dari mereka yang melakun perjalanan ke luar daerah, kini Kaltim juga dibayang-bayangi oleh adanya transmisi lokal Covid-19.
baca juga: 10 Warga Kukar Positif Covid-19, Berasal dari Klaster Gowa dan Magetan
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Andi Muhammad Ishak mengatakan, sudah ada sebanyak 7 daerah di Kaltim yang terindikasi kuat telah terjadinya transmisi lokal dalam penyebaran wabah virus corona.
Ketujuh daerah yang dimaksud yakni Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Timur (Kutim), Berau, Kutai Kartanegara (Kukar), dan Kutai Barat (Kubar). Masuknya ketujuh daerah itu sebagai daerah transmisi lokal, dikarenakan adanya temuan sejumlah kasus pasien positif Covid-19 yang tidak melakukan perjalanan keluar daerah.
“Transmisi lokal yang terjadi di 7 kabupaten/kota di Kaltim, sejauh yang kami lakukan tracking, masih pada lini pertama, atau masih dalam lingkup keluarga, misalnya dari suami yang melakukan perjalanan keluar daerah dan menularkannya ke istri atau anak,” jelasnya.
Namun apapun itu, penularan yang terjadi tersebut sudah mengindikasikan kuat telah terjadinya transmisi lokal penyebaran Covid-19 di Kaltim. Sehingga, masyarakat sudah sepatutnya ekstra waspada dan hati-hati dengan penyebaran wabah virus corona.
“Walau memang transmisi lokal ini masih dalam lingkup lini keluarga, tetapi tidak boleh diremehkan, harus selalu mendapatkan kewaspadaan. Dan kondisi ini memang yang sedang dihadapkan kepada kita semua, agar menaati setiap anjuran pemerintah,” imbuhnya.
Apalagi sejauh ini, sudah ditemukan ada 7 klaster yang menjadi penular wabah Covid-19 di Kaltim. Dari 7 klaster itu, baru Klaster KPU yang selesai dilakukan tracking oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kaltim.
“Seperti Klaster Sinode dan Usaha Tanpa Riba dari Bogor, dari hasil tracking memang sudah selesai, tetapi masih ada pasien yang masih dalam perawatan isolasi dan mesti dipantau terus. Kalau untuk Klaster Gowa, hingga saat ini, jumlahnya masih cukup banyak,” katanya.
Menurut dia, penyebaran wabah Covid-19 di Kaltim, tidak boleh dianggap sepele oleh masyarakat. Karena hingga dengan saat ini saja, sudah ada lebih dari 100 orang warga Kaltim yang terkonfirmasi positif.
“Penyebaran wabah ini, sudah terjadi di hampir semua kabupaten/kota di Kaltim, kecuali di Kabupaten Mahakam Ulu. Dan peningkatan jumlah pasien positif Covid-19 di Kaltim terbilang cukup mengkhawatirkan,” imbuhnya. (*)
Penulis/Editor: Dirhanuddin