HeadlineKabar Politik

Prabowo Resmikan 37 Proyek Ketenagalistrikan Senilai Rp 72 Triliun, Dorong Transformasi Energi di Indonesia

Proyek Energi Bersih Terbesar, Dorong Transformasi Nasional

Loading

Sumedang, Akurasi.id – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan 37 proyek strategis ketenagalistrikan yang digarap oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025). Proyek ini mencakup 26 pembangkit listrik dengan total kapasitas 3,2 gigawatt (GW) dan 11 jaringan transmisi serta gardu induk dengan total panjang 739,71 kilometer sirkit (kms) dan kapasitas 1.740 megavolt ampere (MVA).

Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan pentingnya pengembangan sektor kelistrikan sebagai bagian dari swasembada energi berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kami ingin menjadi negara maju, meningkatkan kesejahteraan bangsa, dan menghilangkan kemiskinan. Energi sangat vital dalam transformasi ini,” ujar Prabowo.

Proyek Terbesar di Dunia

Presiden Prabowo menyebut bahwa proyek ini mungkin menjadi peresmian energi terbesar di dunia dengan kapasitas 3,2 GW dalam satu waktu. “Mungkin ini perlu diverifikasi, tetapi saya rasa ini yang terbesar di dunia,” tegasnya.

Baca Juga  BPI Danantara Jadwalkan Pertemuan dengan 7 BUMN Besar untuk Konsolidasi Superholding

Dari total 26 pembangkit, 89% berbasis energi bersih seperti air, gas, dan energi terbarukan. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa nilai investasi dari proyek ini mencapai Rp 72 triliun, mencakup berbagai jenis pembangkit seperti:

Jasa SMK3 dan ISO
  • PLTA: 284 MW
  • PLTM: 29,98 MW
  • PLTP: 41,52 MW
Baca Juga  Prabowo Lantik Wakil dan Anggota Dewan Ekonomi Nasional, Berikut Susunannya

Proyek ini tersebar di 18 provinsi, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, hingga Sulawesi Tenggara dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dukungan untuk Daerah Terpencil

Prabowo juga menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan elektrifikasi pada ribuan dusun yang belum teraliri listrik dalam lima tahun ke depan. “Diperlukan anggaran sekitar Rp 48 triliun untuk melistriki 6.700 dusun atau setara dengan 1,3 juta rumah tangga di 340 kecamatan. Saya yakin ini bisa diselesaikan melalui penghematan pemerintah,” ungkapnya.

Menteri Bahlil mengonfirmasi bahwa dari total 7.281 kecamatan di Indonesia, 340 kecamatan belum sepenuhnya teraliri listrik. Namun, ini tidak berarti seluruh wilayah gelap total, karena biasanya hanya beberapa dusun dalam kecamatan tersebut yang belum teraliri listrik.

Baca Juga  Perpaduan Suara Politik Terhadap Seruan Prabowo untuk Kerja Sama dalam Pemerintahan

Transformasi Menuju Energi Terbarukan

Dalam peresmian tersebut, Prabowo menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk memimpin transformasi energi terbarukan. “Indonesia kaya akan sumber daya alam dan kini memiliki kemampuan untuk mengembangkan energi bersih. Kita berada di garis depan transformasi energi dunia,” tambahnya.

PLN berkomitmen penuh dalam menjalankan visi pemerintah untuk kemandirian energi. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan apresiasinya atas dukungan pemerintah yang memungkinkan proyek-proyek ini selesai dengan cepat dan efisien.

“PLN siap memberikan akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat, mendukung target pertumbuhan ekonomi 8% melalui swasembada energi,” kata Darmawan.(*)

Penulis: Nicky
Editor: Willy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button