
Akurasi.id — Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan hubungannya yang harmonis dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Dalam sambutannya pada Kongres ke-XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Jatim International Expo, Surabaya, Senin (10/2/2025), Prabowo menyampaikan bahwa ada pihak-pihak yang berusaha memecah belah dirinya dengan Jokowi.
“Ada yang sekarang mau memisahkan saya dengan Pak Jokowi. Lucu juga, untuk bahan ketawa boleh. Jangan, kita jangan ikut pecah belah-pecah belah itu kegiatan mereka-mereka yang tidak suka sama Indonesia,” ujar Prabowo.
Prabowo juga mengakui peran besar Jokowi dalam perjalanan politiknya. Ia bahkan menyebut bahwa dirinya banyak belajar dari Jokowi, termasuk soal sikap menghormati semua pihak, termasuk mereka yang tidak lagi berkuasa.
“Kalau politik ya saya belajar dari Pak Jokowi. Kadang orang sudah nggak berkuasa mau dikuyu-kuyu, mau dijelek-jelekin, jangan. Kita hormati semua,” tegas Prabowo.
Prestasi 100 Hari Pemerintahan Kabinet Merah Putih
Prabowo menyoroti kinerja Kabinet Merah Putih selama 100 hari sejak pelantikan pada Oktober 2024. Menurutnya, banyak pihak yang kagum dengan capaian pemerintah, meskipun kritik tetap ada.
“100 hari kami telah kerjakan di luar perkiraan banyak orang, apalagi pengamat-pengamat yang suka nyinyir-nyinyir itu loh,” katanya.
Survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 4-10 Januari 2025 menunjukkan bahwa 80,9 persen responden menyatakan puas dengan kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tingkat kepuasan publik pada 100 hari pertama pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang berada di angka 65,1 persen.
Prabowo memastikan bahwa pemerintahannya akan terus bekerja keras selama lima tahun ke depan dengan semangat membela hak-hak rakyat. “Kami yakin kami akan bekerja sebaik-baiknya untuk rakyat Indonesia dan membawa keberhasilan untuk bangsa Indonesia,” ucapnya.
Sikap Tegas terhadap Koruptor
Di kesempatan yang sama, Prabowo menunjukkan sikap tegasnya terhadap pelaku korupsi. Dengan nada geram, ia menyebut koruptor sebagai “monyet ndablek”.
“Kenapa? Presiden nggak boleh bilang ndablek? Ndablek itu monyet-monyet, maling-maling itu ndablek. Nggak sadar-sadar,” tegas Prabowo.
Pernyataan tersebut menegaskan komitmen Prabowo dalam memberantas praktik korupsi yang merugikan negara dan rakyat.
Komitmen Berlandaskan Kejujuran
Prabowo juga menyatakan bahwa Kabinet Merah Putih akan selalu bekerja berdasarkan prinsip kebenaran dan kejujuran. “Dengan niat seperti itu, kita yakin bahwa kita berada di atas jalan yang benar, di atas jalan yang diridhoi oleh Yang Maha Kuasa,” tutup Prabowo.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy