Prabowo Subianto Terima Delegasi Federasi Industri Korea (FKI) di Istana Merdeka, Bahas Kerja Sama Ekonomi Strategis
Komitmen Mempererat Hubungan Ekonomi dan Peluang Investasi Strategis

Akurasi.id – Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan delegasi Federasi Industri Korea (FKI) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (28/4/2025). Pertemuan yang berlangsung di Ruang Jepara tersebut bertujuan mempererat hubungan ekonomi dan meningkatkan peluang kerja sama investasi antara Indonesia dan Korea Selatan.
Presiden Prabowo, yang didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, menyambut langsung para pengusaha Korea Selatan dengan hangat. Ia menyalami satu per satu delegasi yang hadir, semuanya kompak mengenakan batik lengan panjang. Sebelum acara resmi dimulai, Prabowo sempat mengabsen setiap pengusaha yang hadir dalam suasana santai namun penuh keakraban.
Delegasi FKI yang hadir di antaranya berasal dari perusahaan-perusahaan besar Korea Selatan seperti Hyundai Motor Company dan Lotte Group. Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan ini, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, mengatakan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk memperluas serta meningkatkan kerja sama investasi di berbagai sektor strategis. “Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat hubungan ekonomi dan memperluas serta meningkatkan peluang kerja sama investasi antara Indonesia dan Korea Selatan di berbagai sektor strategis,” ujar Yusuf.
Federasi Industri Korea (FKI), yang berdiri sejak tahun 1961, merupakan salah satu pilar penting dalam perjalanan pertumbuhan ekonomi Korea Selatan. FKI beranggotakan lebih dari 420 perusahaan besar, termasuk GS Corporation, Samsung Electronics, Hyundai Motor, LG, dan POSCO. Organisasi ini berfokus pada mendorong kewirausahaan, memelopori industri masa depan, serta memperkuat kolaborasi antara dunia usaha, pemerintah, dan mitra global.
Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam upaya mempererat kemitraan ekonomi antara kedua negara, sekaligus membuka peluang investasi baru di sektor manufaktur, transportasi, energi, hingga sektor jasa bisnis.
Pertemuan berlangsung secara tertutup setelah sambutan dan perkenalan, menandai komitmen kedua pihak untuk memperdalam hubungan ekonomi dan investasi strategis di masa depan.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy