Puncak Covid-19 di Balikpapan Diprediksi Juni, Ada 10 Persen Warga Terpapar
Akurasi.id, Samarinda – Masyarakat Kota Balikpapan patutnya memang ekstra waspada lagi terhadap penyebaran wabah Covid-19 di daerah tersebut. Karena sudah ada sejumlah pasien positif yang terpapar sebagai bagian dari transmisi lokal.
baca juga: UPDET: 3 Kasus Positif Balikpapan, dari Transmisi Lokal dan Klaster Magetan, Satu Meninggal
Peningkatan kasus yang terjadi pada saat ini pun, diprediksi baru awal. Karena puncak wabah virus corona atau Covid-19 di Kota Minyak –sebutan Balikpapan- baru akan terjadi pada Juni 2020.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, prediksi para ahli epidemologi dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, bahwa puncak penyebaran Covid -19 di kota yang dia pimpin baru memasuki masa puncak pada Juni 2020.
Selain itu, para ahli juga memprediksi akan ada sekitar 10 persen dari penduduk Balikpapan terjangkit virus corona. Dan ini, menurut Rizal, patur menjadi perhatian dan kewaspadaan dari semua elemen masyarakat di Balikpapan.
“Maka dari itu kita harus mengantisipasi masa puncak penyebaran Covid-19 ini. Dengan senantiasa mengikuti berbagai anjuran pencegahan yang sudah dikeluarkan pemerintah,” ucap Rizal, Senin (4/5/20) pagi sebagaimana dikutip dari Instagram Humas Pemkot Balikpapan.
Rizal menuturkan, salah satu cara yang dinilai dapat memperlambat hingga memutus mata rantai penyebaran virus corona, adalah melakukan pembatasan-pembatasan di berbagai bidang. Hal ini dilakukan hampir diseluruh tempat di dunia.
“Ada yang berupa PSBB (pembatasan sosial berskala besar), pembatasan biasa hingga lockdown. Tingkat pembatasan akan semakin ditingkatkan sejalan dengan peningkatan jumlah kasus atau orang yang terpapar virus corona,” sebutnya.
Hal yang paling penting dari itu semua, adalah kesadaran masyarakat untuk sama-sama memerangi wabah tersebut. Misalnya dengan mengikuti anjuran pembatasan sosial dari pemerintah, seperti physical distancing, tetap di rumah, tidak melakukan perjalanan ke luar daerah, senantiasa memakai masker jika terpaksa harus keluar rumah, selalu mencuci tangan dan menjaga kesehatan.
“Memang yang paling penting dari kondisi pembatasan tersebut adalah kesadaran masyarakat akan kedisiplinan dalam mengikuti instruksi pemerintah dalam penanganan Covid-19,” tandasnya. (*)
Penulis/Editor: Dirhanuddin