HeadlineKabar Politik

Sejarah Dukungan PKB dari Kekalahan Ahok hingga Harapan Baru dengan Anies

PKB Mengambil Langkah Baru dengan Mengusung Anies Baswedan Sebagai Calon Gubernur

Loading

Jakarta, Akurasi.id – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah melalui perjalanan politik yang penuh dinamika dalam Pilkada Jakarta. Dari mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 2017 hingga mengusung Anies Baswedan untuk Pilkada 2024, PKB menunjukkan adaptabilitasnya dalam merespons perubahan politik dan aspirasi konstituennya. Mari kita telusuri sejarah dukungan PKB dan perubahan strateginya.

Dukungan PKB di Pilkada Jakarta 2017

Pada Pilkada Jakarta 2017, PKB mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni. Namun, pasangan ini kalah di putaran pertama dengan perolehan suara hanya 17,07 persen. Setelah kekalahan tersebut, PKB memutuskan untuk mendukung pasangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat di putaran kedua. Dukungan ini merupakan langkah strategis PKB untuk memastikan keterlibatannya dalam kontestasi politik yang lebih kuat.

Baca Juga  RANS Nusantara Hebat Sepi Pengunjung Setelah 6 Bulan Beroperasi, Apa Penyebabnya?

Kekalahan Ahok dan Strategi Baru PKB

Meskipun mendapat dukungan dari PKB, pasangan Ahok-Djarot kalah dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang memperoleh 57,96 persen suara. Kekalahan ini membuat PKB mengevaluasi kembali strategi politiknya. Partai ini menyadari pentingnya mendukung calon yang tidak hanya populer tetapi juga memiliki peluang kemenangan yang lebih besar.

Mengusung Anies Baswedan di Pilkada 2024

Memasuki Pilkada 2024, PKB mengambil langkah baru dengan mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur. Keputusan ini diumumkan oleh Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas. Anies, yang sebelumnya berhasil memenangkan Pilkada Jakarta 2017, dianggap sebagai sosok yang memiliki elektabilitas tinggi dan kemampuan untuk memimpin Jakarta ke arah yang lebih baik.

Jasa SMK3 dan ISO

“PKB DKI Jakarta memutuskan Anies Baswedan menjadi calon tunggal sebagai gubernur Jakarta 2024-2029,” kata Hasbiallah dalam konferensi pers di kantor DPW PKB Jakarta.

Baca Juga  Gibran Rakabuming Raka Menanggapi Isu Masuknya PDIP dalam Kabinet Prabowo

Kolaborasi dengan PSI

Selain mengusung Anies, PKB juga membuka pintu untuk berkolaborasi dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). PKB mengusulkan Kaesang Pangarep, Ketua Umum PSI, sebagai calon wakil gubernur mendampingi Anies. Langkah ini menunjukkan fleksibilitas PKB dalam menjalin koalisi dengan partai-partai lain demi mencapai tujuan bersama.

“Kami terbuka dengan Wakil Gubernur siapapun, termasuk dengan Mas Kaesang,” ujar Hasbiallah.

Baca Juga  PKB Gagal Raih Posisi Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ini Tanggapan Syafruddin

Harapan Baru untuk Jakarta

Dukungan PKB terhadap Anies Baswedan mencerminkan harapan baru bagi warga Jakarta. Dengan pengalaman dan rekam jejaknya, Anies diharapkan dapat membawa perubahan positif dan melanjutkan pembangunan yang telah dirintis. PKB, dengan strategi barunya, bertekad untuk memainkan peran kunci dalam menentukan masa depan Jakarta.

Perjalanan PKB dari mendukung Ahok hingga mengusung Anies Baswedan menunjukkan dinamika politik yang kompleks dan adaptabilitas partai dalam merespons perubahan. Dukungan ini tidak hanya mencerminkan strategi politik tetapi juga komitmen PKB untuk menghadirkan pemimpin yang mampu membawa Jakarta menuju kemajuan. Harapan baru pun tercermin dari langkah PKB ini, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Jakarta.(*)

Penulis: Ani
Editor: Ani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button