
Tangerang, Banten, Akurasi.id – TNI Angkatan Laut (TNI AL) bersama masyarakat sekitar melaksanakan pembongkaran pagar laut di kawasan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten. Aksi ini dipimpin langsung oleh Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) III Jakarta, Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto.
Sebanyak 600 prajurit TNI AL diterjunkan untuk membongkar pagar laut yang terbuat dari batang bambu tersebut. Selain melibatkan unsur militer, warga setempat turut berpartisipasi dalam upaya pembongkaran yang bertujuan memulihkan akses nelayan dan ekosistem perairan.
Penyebab dan Latar Belakang Pembongkaran
Pembongkaran pagar laut ini merupakan tindak lanjut atas keluhan para nelayan yang merasa terganggu saat melaut. Pagar sepanjang lebih dari 30 kilometer itu sebelumnya telah disegel oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada Kamis (9/1/2024). KKP memberikan waktu 20 hari kepada pihak yang memasang pagar untuk membongkarnya secara mandiri, namun hingga batas waktu, pagar tersebut belum juga dibongkar.
Brigjen Harry menjelaskan bahwa pemasangan pagar tanpa izin tersebut tidak hanya menghambat aktivitas nelayan tetapi juga mengancam keseimbangan ekosistem pesisir. “Kami hadir di sini atas perintah dari Presiden RI melalui Kepala Staf Angkatan Laut untuk membuka akses, terutama bagi nelayan yang akan melaut,” kata Brigjen Harry.
Sinergi TNI AL dan Warga
Komandan Lantamal III Brigjen Harry menyatakan bahwa pembongkaran dilakukan secara bertahap. “Kesulitan kita adalah lebih mudah menanam daripada mencabut. Apalagi yang ditanam ini sudah berbulan-bulan. Namun, target kami hari ini adalah mencabut minimal 2 kilometer,” ungkapnya.
Selain itu, TNI AL telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mempercepat proses pembongkaran. “Kami berharap, hari kedua atau ketiga, stakeholder lain dapat bergabung bersama kami,” tambah Brigjen Harry.
Harapan untuk Masa Depan Perairan Tanjung Pasir
Brigjen Harry menegaskan bahwa pembongkaran pagar laut ini bertujuan mengembalikan fungsi perairan seperti semula. “Kami meminta agar akses nelayan diberikan rambu-rambu yang memudahkan mereka keluar-masuk alur menuju laut,” ujarnya.
Sinergi antara TNI AL dan masyarakat menjadi contoh nyata kolaborasi untuk menjaga kedaulatan wilayah dan keseimbangan lingkungan laut.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy