Trending

PNS Divaksin Bulan Maret, Jurnalis dan Atlet Masuk Daftar Tunggu

Loading

PNS Divaksin Bulan Maret, Jurnalis dan Atlet Masuk Daftar Tunggu
Juru Bicara (Jubir) tim Satgas Covid-19 Bontang, Adi Permana. (Rezki Jaya/Akurasi.id)

Karena pemberian vaksin menyasar pelayanan publik dan mereka yang bekerja di sektor publik, maka PNS divaksin Bulan Maret mendatang.

Akurasi.id, Bontang – Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 akan segera digelar, diperkirakan awal Maret 2021 mendatang.

Pemberian vaksin tahap kedua ini akan menyasar pada pelayanan publik dan mereka yang bekerja di sektor-sektor publik.

Selain pedagang pasar tradisional, vaksin Covid-19 Sinovac ini akan mengarah pada Pegawai BUMN, Lanjut Usia (Lansia), atlet, jurnalis, hingga ojek pangkalan maupun online.

Jasa SMK3 dan ISO

“PNS divaksin Bulan Maret,” ujar Juru Bicara (Jubir) tim Satgas Covid-19 Bontang, Adi Permana.

Ia mengatakan pada putaran kedua ini, Bontang mengajukan 13 ribu calon penerima vaksin, tetapi dia tidak bisa memastikan yang menerima nantinya sesuai dengan pengajuan. Mengingat data dan jumlah penerima vaksin jadi kewenangan pemerintah pusat.

“Untuk saat ini semua kebijakan vaksin ditarik lagi menjadi kebijakan terpusat. Bahkan sasaran pun nanti mereka yang siapkan. Jadi kami tinggal menjalani perintah,” ucap Adi saat ditemui media ini di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Kamis (18/2/2021).

Baca Juga  Pemkot Diminta Bersabar, Muslimin Sebut Vaksinasi Tak Cukup Jadi Acuan Pembelajaran Tatap Muka

Dia menjelaskan, dari 13 ribu calon penerima, itu masih terhitung untuk PNS, guru, TNI, Polri, Pegawai BUMN dan tukang ojek.

Sementara untuk jurnalis, pedagang tradisional, lansia, dan atlet masuk daftar tunggu karena belum masuk data.

Sebab kategori penerima vaksin tersebut diketahui baru ditambahkan belakangan.

“Untuk pedagang tradisional, diperkirakan jumlahnya cukup besar, diperkirakan hingga 25 ribu penerima,” bebernya.

Untuk sistem pengambilan data kata Adi, dia mengira untuk ASN, TNI maupun kepolisian, data mereka diambil dari data instansi terkait, tetapi untuk masyarakat umum diambil dari data capil,

“Perkiraan saya diambil dari NIK dan jenis pekerjaannya tertera di situ. Dan akan kami verifikasi apa betul ada orang yang bersangkutan di Bontang,” ucap Adi.

Program ini dilakukan mengingat pemerintah lebih fokus mengejar waktu, hal ini untuk mempercepat peningkatan imunitas ke seluruh masyarakat di Indonesia termasuk Kota Bontang.

Baca Juga  Netanyahu Semakin Mangkir, Perang Israel Menjadi Membabi Buta: Eskalasi Konflik di Gaza

“Lebih cepat lebih baik untuk meningkatkan imunitas ke masyarakat. Dan kedua memang vaksin ini masa kedaluwarsanya lebih cepat, jadi kalau tidak cepat di kerjakan akan kedaluwarsa,” tutupnya. (*)

Penulis: Rezki Jaya
Editor: Rachman Wahid

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button