Anggota Dewan Ini Dukung Pabrik Semen di Kaltim


Akurasi.id, Samarinda – Anggota DPRD Kaltim Edy Kurniawan mendukung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim memberikan izin operasional pabrik semen di Bumi Etam. Menurutnya, pabrik semen dibutuhkan untuk menyokong pembangunan Kaltim.
Edy menyebut, adanya beragam proyek infrastruktur membuat pabrik semen dibutuhkan di Kaltim. Selama ini, semen untuk pembangunan infrastruktur didapatkan dari Sulawesi dan Jawa. Hal itu membawa banyak kerugian bagi Kaltim. Dia mencontohkan proyek dengan nilai Rp 700 miliar. Hanya Rp 100 miliar yang dibelanjakan di Kaltim.
Sisanya digunakan untuk membeli semen, kerikil, dan besi. Bahan-bahan bangunan tersebut dibeli dari luar daerah. “Mengingat hal tersebut, wajar kalau misalnya [Pemprov Kaltim] mau mendirikan pabrik semen,” katanya, Selasa (2/4/19).
Setelah perusahaan beroperasi, produksi semen harus didahulukan untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Kaltim. Pasalnya, provinsi yang sedang gencar menyusun dan membangun beragam proyek ini membutuhkan suplai semen yang jumlahnya relatif banyak.
“Di kabupaten/kota juga butuh banyak semen. Daerah-daerah di dekat pabrik itu bisa dengan mudah mendapatkan semen. Kalau ada pabrik di sini, semen tidak lagi didatangkan dari Jawa dan Sulawesi. Harganya pun akan lebih murah,” jelasnya.
Kemudian perusahaan harus merekrut tenaga kerja lokal. Dalam proses rekrutmen tenaga kerja, dia meminta pemerintah mendahulukan lulusan perguruan tinggi dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kaltim.
Syarat berikutnya, analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) mesti sesuai dengan aturan yang berlaku. Edy menegaskan, pemerintah dan pengusaha harus memastikan keberadaan pabrik tersebut tidak merusak lingkungan.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menekankan, Pemprov Kaltim sebaiknya menggunakan jasa investor lokal dan nasional untuk membangun pabrik semen. Kata dia, banyak pengusaha di Kaltim yang dapat berinvestasi untuk pembangunan pabrik tersebut. “Kalau investor dalam negeri mampu, kenapa harus dari China?” ujarnya.
Wagub Tak Tutup Ruang Dialog

Meski mendukung pembangunan pabrik semen di Kaltim, Edy menekankan perlunya dialog antara pemerintah dan kelompok-kelompok yang kontra dengan rencana tersebut. “Walau bagaimanapun, kita tetap menghargai aspirasi mahasiswa,” ucapnya.
Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi mengaku selalu meluangkan waktu untuk berdialog dengan mahasiswa dan dosen di Kaltim. Katanya, ruang kerjanya di Kantor Gubernuran Kaltim terbuka untuk melayani dan menampung aspirasi rakyat.
“Kapan saja saya siap menerimanya. Saya tidak menolak berdiskusi dengan masyarakat atau dengan mahasiswa maupun dosen. Apalagi itu untuk kepentingan masyarakat dan pembangunan di Kaltim,” katanya.
Hadi menyebut, penolakan pembangunan pabrik semen akan membawa imbas negatif bagi iklim investasi di Benua Etam. Terlebih, aksi mahasiswa mencuat beberapa hari setelah investor dari China menawarkan penanaman modal di Kaltim.
“Ini tidak menciptakan iklim investasi yang kondusif. Nanti orang mau datang, didemo. Itu yang saya tidak suka,” tegasnya. (*)
Penulis: Ufqil Mubin
Editor: Ufqil Mubin