News

Butuh Pendonor, Stok Darah di PMI Bontang Menipis Selama Pandemi

Loading

stok pmi bontang
Ilustrasi. (ist)

 Akurasi.id, Bontang – Banyaknya permintaan pasien yang membutuhkan darah tak sebanding dengan jumlah stok di Palang Merah Indonesia (PMI) Bontang. Sebab kini stok darah golongan di PMI Bontang menipis akibat kurangnya pendonor selama pandemi Covid-19.

baca juga: Duduk Perkara IRT di Samarinda yang Menganiaya Balita 8 Hari Karena Tidak Diakui Kekasihnya

Diakui Teknisi Transfusi Darah PMI Bontang Modesta Cherpiani, selama pandemi ini jumlah pendonor darah berkurang. Sedangkan jumlah pasien yang membutuhkan darah lebih banyak. Sehingga ketika membutuhkan darah pihaknya menghubungi pendonor satu per satu. Padahal biasanya stok darah di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Bontang ini terbilang cukup. Dia mengakui stok darah A, B, O, dan AB menipis sejak Selasa (9/6/20) lalu.

“Jadi sejak kemarin stoknya tipis, jadi kami umumkan kami butuh siapapun yang murah hati untuk mendonorkan darahnya,” kata Modesta saat dihubungi Akurasi.id, Rabu (10/6/20).

Baca Juga  Gagal Naik Pesawat, Polisi Buru Pelaku Pemalsu Surat Hasil Rapid Test
Jasa SMK3 dan ISO

Saat ini, kata Modesta, stok darah yang tersisa hanya untuk pasien emergency atau darurat. Seperti adanya kasus pasien pendarahan yang membutuhkan darah segera karena tidak bisa menunggu pendonor. Saat diwawancarai media ini, Modesta enggan menyebut jumlah stok kantong darah tersisa khusus emergency.

“Jumlahnya enggak bisa diinfokan, yang jelas menipis. Karena takut orang salah paham kalo itu bisa dipakai untuk umum. Padahal untuk kebutuhan emergency,” jelasnya.

Baca Juga  Terdorong Hasrat Seksual, Seorang Lelaki di Samarinda Nekat Pamer Kemaluan Pada Istri dan Anak Tetangganya

Bagi masyarakat Bontang yang ingin mendonorkan darah dapat datang langsung ke UTD PMI Bontang Jalan Sawi depan Sekolah Bethlehem, Kelurahan Gunung Elai, Kecamatan Bontang Selatan. Modesta menuturkan pihaknya buka setiap hari mulai pukul 08.00-21.00 Wita.

“Jumlah darah yang kami butuhkan tidak terbatas,” jelasnya.

iklan-mahyunadi-MAJU-KUTIM-JAYA

Selama pandemi, Modesta menyatakan masyarakat Bontang yang akan mendonorkan darah akan melalui beberapa tahap prosedur protokol Covid-19. Di antaranya pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun, dan pendonor akan mendapat berbagai pertanyaan terkait Covid-19.

Baca Juga  Cara Mudah Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh di Tengah Pandemi Covid-19

“Mereka akan ditanya dulu, misalnya ada kontak dengan pasien Covid-19, pernah melakukan perjalanan keluar kota, dan sebagainya. Jika ternyata ada kontak, kami tolak karena jangan sampai kami ambil risiko,” bebernya.

Dijelaskan Modesta, UTD PMI Bontang saat ini sering melayani 3 rumah sakit untuk penyediaan darah, di antaranya RS Amalia Bontang (RSAB), RS LNG Badak, dan RS Islam Bontang (RSIB). Sedangkan RS Pupuk Kaltim dan RSUD Taman Husada Bontang sudah memiliki bank darah sendiri. Kata dia, pasien yang membutuhkan darah dikenakan Rp 360 ribu per kantong sebagai biaya pengolahan darah.

“Biasanya untuk kebutuhan darah itu ditanggung BPJS,” pungkasnya. (*)

 Penulis/Editor: Suci Surya Dewi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button