Hilang 10 Hari, Bocah 3 Tahun Ditemukan Tersangkut di Kayu


Akurasi.id, Sangatta – Hilang selama 10 hari, Defiyah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Bocah 3 tahun ini ditemukan di perairan Sungai Keham Batu Ampar.
baca juga: Sepekan Menghilang, Bocah 3 Tahun Diduga Hanyut di Sungai
Sekira pukul 07.00 Wita, jasad korban ditemukan Sabtu (25/7/20) oleh warga yang hendak ke sungai. Korban ditemukan dalam kondisi tersangkut di kayu.
Danramil 0909-03 Muara Wahau Kapten Arh Muhammad Jabal mengatakan bahwa jasad bocah bernama Defiyah yang dinyatakan hilang selama 10 hari ini pertama kali ditemukan warga bernama Pak Suk.
“Pagi tadi salah satu warga hendak ke sungai dan menemukan sesosok mayat tersangkut di kayu,” terangnya melalui pesan tertulis.
Lebih lanjut dia menjelaskan, setelah melihat korban saksi langsung menelpon Kepala Desa (Kades) Marah Haloq. Namun posisi kades saat itu di Kota Sangatta melaksanakan dinas. Mendapat infomasi tersebut kades langsung berkoordinasi dengan Babinsa via telepon.
“Sekira pukul 07.30 Wita, Babinsa bersama orang tua dan keluarga korban beserta 5 orang lainnya bergegas berangkat ke Keham Batu Ampar menggunakan perahu ces,” urainya.
Lalu pukul 08.45 Wita, mayat dibawa ke kampung asalnya yakni Desa Marah Haloq, Kecamatan Telen. Dengan menggunakan perahu ketinting bersama Babinsa, orang tua, dan keluarga korban, mereka tiba di Desa Marah Haloq sekira pukul 10.15 Wita.
“Setibanya di sana jenazah dimandikan dan langsung dikebumikan pukul 11.45 Wita di TPU Desa Marah Haloq hingga pukul 12.30 Wita,” pungkasnya.
Seperti diberitakan Akurasi.id sebelumnya, anak dari pasangan Supian dan Amalia ini diduga hanyut di sungai. Korban dikabarkan hilang sejak Kamis (16/7/20) lalu. Upaya pencarian terus dilakukan tim Personel Koramil 0909-03 Muara Wahau dengan masyarakat setempat. Babinsa dan Babinkamtibmas melakukan pencarian dengan menyisir sekitaran hutan dan sungai yang dibantu sekira 50 warga setempat.
Kronologinya, sekira pukul 14.00 Wita, bocah yang biasa dipanggil Fia tersebut turun dari pondok sendirian menuju ke tempat orang tuanya biasa bekerja. Sambil menangis diperjalanan Fia pergi bermaksud menemui orangtuanya. Tak lama kemudian anak tersebut menghilang.
“Pada pukul 14.00 Wita, orang tua korban bekerja di kebun belakang pondok bersama iparnya menggergaji kayu. Tak lama kemudian Fia pergi ke belakang pondok sambil menangis mencari ayahnya,” papar Muhammad Jabal.
Ibu korban yang pada saat itu sedang menyusui bayi (adik Fia, Red.), tidak lama kemudian mencari Fia tersebut sambil menggendong anaknya menuju tempat ayahnya bekerja. Namun Fia tidak ditemukan saat itu. (*)
Penulis: Ella Ramlah
Editor: Suci Surya Dewi