Hitungan Menit, Gudang Arsip Dinkes Ludes Dilalap Api


Akurasi.id, Sangatta – Sebuah gudang arsip milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur (Kutim) ludes dilahap api pada Selasa (2/7/19) malam. Gudang yang berada di Kompleks Perkantoran Bukit Pelangi Sangatta itu diduga terbakar akibat hubungan arus pendek listrik (korsleting).
Salah seorang saksi bernama Kudrati berujar, saat kejadian, dirinya sedang berada tidak jauh dari lokasi kebakaran. Saat menyadari adanya kebakaran, Kudrati mengaku, dia sudah melihat kobaran api sudah cukup besar.
“Cuman itu informasi yang saya ketahui. Apa penyebabnya dan dari mana asal api pertama kali muncul, saya enggak tahu. Saya lihatnya api sudah besar saja,” kata dia kepada Akurasi.id ditemui di tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kutim Bahrani Hasanal yang ditemui saat meninjau gudang yang terbakar, mengakui jika gedung tersebut adalah milik instansi yang dia pimpin.
Menurut dia, gedung tersebut dipergunakan sebagai tempat penyimpanan berkas dan arsip lama milik Dinkes Kutim. Di tempat itu, juga ada beberapa aset kantor Dinkes Kutim yang tersimpan.
“Iya, gudang itu memang untuk menyimpan dokumen dan beberapa aset kantor. Di gudang ada motor dinas bidan yang belum diambil. Kemungkinan ada televisi juga yang ikut terbakar,” ungkap mantan Direktur RSUD Kudungga Sangatta ini.
Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) Kutim, Kasmir mengatakan, ada tujuh unit mobil pemadam yang diterjunkan untuk mengendalikan kobaran api.
Tim pemadam kebakaran dari Pos Kudungga, Pos Pendidikan, dan Pos Taman Bersemi (eks lapangan STQ Sangatta Utara) dikerahkan untuk membantu proses pemadaman tersebut.
Meski telah berupaya semaksimal mungkin, Kasmir mengakui, pihaknya gagal menyelamatkan dokumen milik Dinkes Kutim. Saat kejadian, pihaknya sedikit terlambat mendapatkan informasi. Akibatnya, petugas pemadam lambat ke lokasi kejadian.
“Saat terjadi kebakaran, tidak ada yang langsung menghubungi petugas kami di pos pemadam kebakaran. Informasi yang kami terima cukup lambat. Makanya, tim kami sedikit terlambat ke TKP,” tuturnya.
Setelah bahu membahu dengan masyarakat, petugas DPK Kutim baru berhasil mengendalikan kobaran api sekitar satu jam kemudian. Proses pemadaman sedikit lebih lama dikarenakan api cukup besar.
Dokumen yang semuanya kertas membuat api dengan cepat membesar dan menjalar ke sisi gedung lainnya. Hal itu diakui cukup menyulitkan petugas pemadam dalam menjinakan kobaran api.
“Kami sempat kewalahan karena yang terbakar ini barang yang cepat dilalap api. Pada saat disiram, anggota cukup kesusahan karena ada banyak berkas arsip yang tebal,” katanya.
Usai tim pemadam kebakaran melakukan pendinginan, tim kepolisian pun langaung memberi police line untuk sterilisasi area.
Hingga berita ini diterbitkan, kerugian yang diakibatkan dari kebakaran itu belum dapat ditaksir. Begitu pun dengan penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti. (*)
Penulis: Ella Ramlah
Editor: Yusuf Arafah