Penjual Bakso di Surabaya Laporkan TikTokers ke Polisi atas Tuduhan Pencemaran Nama Baik
Penurunan Drastis Penjualan Bakso Ronggolawe Akibat Informasi Hoaks

Surabaya, Akurasi.id – Intan Puspita Mayasari, pemilik Bakso Ronggolawe di Jalan Bulak Banteng, Surabaya, telah mengambil langkah hukum dengan melaporkan pemilik akun TikTok @Juragankartunlama ke Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Laporan tersebut terkait dugaan pencemaran nama baik usaha miliknya yang telah berdiri sejak tahun 1986.
Kasus ini bermula ketika pemilik akun TikTok mengunggah sebuah video yang merekam pentol Bakso Ronggolawe dan menyertakan narasi bahwa benda berwarna hitam di dalam bakso tersebut berasal dari daging tikus. Video ini kemudian viral di media sosial dan tersebar di berbagai grup WhatsApp, menyebabkan keresahan di kalangan masyarakat.
Intan Puspita Mayasari menegaskan bahwa klaim tersebut adalah hoaks. Ia meyakini pengunggah video sengaja merusak reputasi usahanya. Dampak dari postingan tersebut sangat terasa, di mana jumlah pembeli di warung baksonya menurun drastis. “Biasanya kami menjual sekitar 500 mangkok per hari, kini hanya sekitar 100 mangkok saja,” ujarnya dengan sedih.
“Saya merasa sangat dirugikan oleh kejadian ini. Saya berharap pelaku dapat ditangkap, meminta maaf, dan membuat klarifikasi atas informasi hoaks yang telah disebar,” tambah Intan Puspita Mayasari.
Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP M. Prasetyo, telah mengonfirmasi bahwa Intan Puspita Mayasari telah memberikan keterangan sebagai pelapor. Ia menyatakan bahwa penyelidikan masih terus berlanjut dan pihaknya akan memeriksa saksi-saksi, termasuk pegawai Bakso Ronggolawe.
“Kami juga sedang mencari pemilik akun @Juragankartunlama yang dilaporkan oleh Intan Puspita Mayasari,” kata AKP M. Prasetyo.
Sementara itu, Iptu Suroto dari Kasihumas Polres Pelabuhan Tanjung Perak menambahkan bahwa video tersebut sudah tidak tersedia lagi di akun pengunggah. Meski demikian, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan untuk memastikan kebenaran atas klaim mengenai bakso yang diduga mengandung daging tikus.
Perkembangan kasus ini menarik perhatian banyak pihak, terutama pelaku usaha kuliner yang khawatir akan dampak negatif dari informasi hoaks yang beredar di media sosial. Kasus ini juga menjadi pelajaran penting mengenai pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy