News

Ini Penyebab Buruh Peti Kemas Nekat Bunuh Diri di Jembatan Mahkota II

Loading

Ini Penyebab Buruh Peti Kemas Nekat Bunuh Diri di Jembatan Mahkota II
Tim kepolisian dan Basarnas Samarinda masih terus mencari jasad Murhum yang diduga bunuh diri dengan cara terjun dari Jembatan Mahkota II Samarinda pada Ahad (4/8/19). (Istimewa)

Akurasi.id, Samarinda – Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) II di Kecamatan Sambutan, Samarinda, menjadi saksi bisu bagaimana seorang buruh Peti Kemas bernama Murhum nekat mengakhiri hidupnya pada Ahad (4/8/19). Pria yang karib disapa Reski alias Balak diduga bersikeras bunuh diri dengan cara melompat ke Sungai Mahakam.

Informasi dihimpun Akurasi.id, sebelum terjun ke Sungai Mahakam, Murhum diketahui sempat berpesta alkohol dbersama tujuh sekawannya di indekos milik dia yang berada di Jalan Dwikora, Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Samarinda.

Keenam orang lainnya yang ikut dalam pesta itu, yakni Kemang, Ambon, Wawan, Rosul, Dimas dan Fajar. Mereka sudah berkumpul sejak pukul 10.00 Wita. Anggur merah pun disajikan dan digilir. Hari itu, Kemang dan rekannya yang lain tidak tahu, kalau pesta yang digelar Murhum sebagai pelarian dia atas pertengkaran dengan kekasihnya.

“Kami enggak tahu kalau dia (Murhum) lagi berantam sama pacarnya. Kami tahunya dapat undangan untuk minum-nimum saja,” tutur Irwan membagikan informasi yang dia tahu saat dijumpai media ini di lokasi pencarian korban, Senin (5/8/19).

Baca Juga  Kasatpol PP Kutim Jalani Sidang Perdana sebagai Terdakwa, Terkait Dugaan Pengancaman Wakil Ketua PN
Jasa SMK3 dan ISO

Irwan bercerita, setelah pesta minuman hampir habis sekira pukul 12.00 Wita, Murhum beranjak keluar untuk membeli tuak. Murhum keluar ditemani Dimas. Sementara Irwan sendiri ketika itu baru tiba di indekos Murhum.

Kepergian Murhum nyatanya tidak sekadar menukar minuman tuak. Tetapi juga untuk berjumpa dengan kekasihnya, Nur Hikmah, yang berada di Jalan Mangkupalas, Samarinda Seberang. Setelah satu setengah jam bertemu Ria –sapaan Nur Hikmah-, Murhum kembali ke indekosnya.

Sembari menenteng tuak, Murhum menangis sejadi-jadinya. Kepada Irwan dan beberapa kawannya, Murhum berujar, kalau dia baru saja putus dengan pacarnya. Pipinya pun tampak memerah tanda bekas terkena tamparan. Sejurus kemudian, Murhum lalu mengambil dua lembar baju pemberian kekasihnya yang terletak di lemari.

“Waktu itu, saya tanya sama dia (Murhum), kenapa kamu menangis. Saya bilang, tahan dulu. Nanti saja dikembalikan pakaiannya. Saya pikir dengan menambah minuman, dia (Murhum) bisa lupa dan tidur karena sudah mabuk betul,” cerita Irwan. Kemudian Murhum hanya menjawab, “Cewek itu misterius. Dan satu-satunya yang saya cinta.”

Baca Juga  Diduga Depresi, Pemuda Ini Nekat Sayat Nadi Pakai Kaca, Sempat Tegur Tetangga Lantaran Berisik

Kepada Irwan, Murhum kemudian meminjam motor. Namun karena merasa khawatir karena kondisi Murhum yang sudah mabuk, Wawan lantas berinisiatif mengantarkan kawannya tersebut. Ketiga kawannya yang lain pun ternyata ikut membuntuti Murhum.

Setibanya di rumah kekasihnya, Ria, Murhum kembali terlibat perselisihan. Sementara Irwan dan Fajar yang tertinggal di indekos, akhirnya juga ikut menyusul Murhum. Sementara Ambon pada saat itu memilih pulang ke rumahnya.

“Setelah keluar dari rumah pacarnya, dia (Murhum) naik motornya Fajar. Dia kemudian meminta diantar ke Jembatan Mahkota II. Katanya mau menenangkan pikiran,” kisah Irwan.

Ditemani iring-iringan empat motor, saat tiba di jembatan, Murhum lalu meminta Fajar berhenti. Namun saat itu, Fajar sempat menolaknya. Namun karena korban mengancam turun paksa dari motor, Fajar memilih mengalah dan berhenti.

Tidak berselang lama, Murhum turun dari motor dan berlari sembari melepas topi sebelum terjun bebas ke Sungai Mahakam. Mata keenam kawan Murhum hanya bisa terbelalat saat menyaksikannya terjun dari jembatan. “Kami enggak bisa berbuat apa-apa. Mudahan saja saudara kami bisa ditemukan,” ucap Irwan.

Baca Juga  Perlu Dicatat, Soal Surat Penangguhan Cicilan dari Wali Kota Bontang, Leasing Tunggu Arahan Pusat

Mayat Korban Belum Ditemukan

Kanit Polsek Kawasan Pelabuhan Ipda Wahid menuturkan, jajarannya masih terus melakukan pencarian jasad korban. Pencarian itu dibantu Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Samarinda dengan cara menyusuri perairan di kawasan Jembatan Mahkota II.

“Jasad korban belum kami temukan. Dan upaya pencarian masih terus kami lakukan. Kalau untuk keterangan dari para saksi, sudah kami himpun,” kata dia ditemui di lokasi kejadian.

Sementara itu, Koordinator Unit Badan Pencarian dan Pertolongan (SAR) Samarinda, Dede Haryana mengatakan, proses pencarian korban sudah dilakukan sejak Ahad (4/8/19). Sebanyak tiga armada dilibatkan dalam proses pencarian tersebut.

“Kami bersyukurnya, selama pencarian dua hari ini, cuaca cukup mendukung. Pencarian kami lakukan sejauh lima kilometer baik dari arah hulu maupun hilir. Cuman sejauh ini mayat korban belum kami termukan,” tandasnya. (*)

Penulis/Editor: Yusuf Arafah

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button