News

Kurang Uang Beli Sabu-Sabu, Warga Samarinda Mengamuk hingga Tewas Dikeroyok

Loading

Kurang Uang Beli Sabu-Sabu, Warga Samarinda Mengamuk hingga Tewas Dikeroyok
Kurang uang beli sabu-sabu, warga Samarinda mengamuk hingga tewas dikeroyok.

Kurang uang beli sabu-sabu, warga Samarinda mengamuk hingga tewas dikeroyok. Kepolisian mengungkap motif penyerangan di Jalan Ahmad Dahlan Samarinda beberapa waktu lalu, dari dua tersangka utama yang telah berhasil ditahan.

Akurasi.id, Samarinda – Titik terang kasus pengeroyokan yang menewaskan Jumriansyah di tangan sekelompok orang telah terungkap. Kepolisian mengungkap motif penyerangan di Jalan Ahmad Dahlan Samarinda yang terjadi beberapa waktu lalu, dari dua tersangka utama yang telah ditahan.

Sebelumnya, tim gabungan dari Jatanras Polda Kaltim, Satreskrim Polresta Samarinda, dan Polsek Samarinda Kota, menyimpulkan kedua tersangka yang kini telah ditahan merupakan pelaku utama pembunuhan warga Samarinda Seberang itu.

Kedua tersangka dengan brutal menghantam kepala Jumriansyah menggunakan sebatang kayu. Akibatnya korban menderita luka di bagian kepalanya dan tewas seketika. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda Ipda Dovie Eudy melalui sambungan telepon, Selasa (6/7/2021).

Ipda Dovie menerangkan, motif penyerangan sekelompok orang tersebut terhadap korban lantaran urusan narkoba. Korban kurang uang beli sabu-sabu. “Motifnya ternyata gara-gara korban mau beli sabu, tapi uangnya kurang,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikisahkan oleh polisi perwira menengah tersebut. Disebutkan pada Minggu (27/6/2021) dini hari lalu, korban awalnya melangsungkan pesta miras dengan rekan-rekannya di salah satu tempat hiburan malam (THM), yang terdapat di kawasan Kecamatan Samarinda Kota.

Sepulangnya usai pesta miras dengan rekan-rekannya, korban kemudian hendak membeli sabu dengan salah satu pengedar kenalannya yang berada di Gang Bakti, Jalan Lambung Mangkurat, Kecamatan Samarinda Kota. “Dalam keadaan mabuk itu dia mendatangi salah seorang kenalannya hendak membeli sabu,” ucapnya.

Baca Juga  Kakek 64 Tahun Asal Berau Tega Setubuhi Dua Cucunya Hingga Melahirkan

Singkatnya, saat sedang transaksi, uang yang diberikan korban ternyata kurang. Karena uang yang diberikan tak sesuai harga, pengedar itu enggan untuk memberikan dua poket sabu yang sebelumnya sudah dipesan oleh korban.

Karena tak mendapatkan sabu, korban lantas mengamuk. Dengan berbekal sebilah badik, korban menyerang siapa pun yang ada di hadapannya. Akibat kebrutalannya itu, salah seorang warga sampai mengalami luka di bagian lehernya.

Kurang Uang Beli Sabu-Sabu, Warga Samarinda Mengamuk hingga Tewas Dikeroyok
Lokasi di mana Jumriansyah tewas akibat dikeroyok sekelompok orang (Muhammad Budi Kurniawan/Akurasi.id)

Warga yang geram dengan tingkah korban lantas menyerang balik. Sadar karena kalah jumlah, korban kemudian kabur. Hingga akhirnya korban terjatuh di pinggir Jalan Ahmad Dahlan. Warga yang kadung geram kemudian mengeroyok korban hingga bersimbah darah dan meregang nyawa.

“Kalau dia tidak menebas orang mungkin tak sampai (dikeroyok) begitu,” terangnya. Masih Dovie menyampaikan, kedua tersangka kini masih menjalani pemeriksaan dan penahanan di Polsek Samarinda Kota.

Baca Juga  Pemuda yang Loncat dari Jembatan Mahkota II Ditemukan, Jasad Korban Dibawa ke Palopo

“Untuk laporan polisi kemarin yang menangani Polsek Samarinda Kota. Tapi yang backup dan menangkap kedua tersangka ini dari Satreskrim Polresta Samarinda. Sekarang yang bersangkutan sedang dilidik di Polsek Samarinda Kota. Jadi masih dikembangkan lagi,” tandasnya

Selain itu, untuk pelaku lainnya yang turut terlibat di dalam aksi pengejaran dan pengeroyokan terhadap korban. Hingga kini pihaknya masih terus melakukan pengejaran terhadap mereka. “Kelanjutan dari hasil penyelidikan untuk DPO (daftar pencarian orang) tetap kita cari,” ungkapnya.

Lanjut Ipda Dovie menjelaskan, kendati pihaknya telah menahan pelaku utama di balik penyerangan, namun pihaknya masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya yang terlibat dalam penyerangan. “Dikarenakan yang ikut-ikutan memukul ini kan tetap pengeroyokan jatuhnya. Meskipun penyebab kematiannya gara-gara dari hantaman kayu kedua tersangka ini,” jelasnya.

Dari hasil penyelidikan sementara, diketahui orang yang terlibat dalam aksi pengeroyokan itu ada sebanyak tujuh orang. “Tapi saat korban terjatuh dan ikut memukul itu masih belum diketahui. Yang jelas, dua tersangka ini mengakui, kalau merekalah yang menghantam korban menggunakan kayu hingga korban meninggal dunia,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Rachman Wahid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button