Mayat Kakek Tanpa Identitas Gegerkan Gang Murung


Akurasi.id, Sangatta- Warga Gang Murung, Jalan Yos Sudarso II Sangatta Utara digegerkan dengan penemuan mayat di sebuah rumah petakan. Saat ditemukan, mayat laki-laki tua yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan tak bernyawa dalam posisi miring di atas tempat tidurnya, Jumat (29/3/2019).
Setelah menerima laporan dari warga, pihak kepolisian langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang berjarak sekira 400 meter dari jalan raya untuk mengevakuasi jenazah.
“Saya ditelpon warga kalau ada mayat ditemukan. Saya langsung ke sini (TKP),” kata Ludiansyah, Ketua RT 13, Kelurahan Teluk Lingga, Sangatta Utara pada Akurasi.id saat sedang melakukan evakuasi.
Berdasarkan pantauan media ini, jenazah yang diduga berusia 70 tahun tersebut dipindahkan ke kantong mayat warna kuning, tubuhnya dalam keadaan kaku. Saat petugas hendak membaringkan tubuhnya tidak bisa lurus karena terlanjur kaku. Jenazah meninggal dalam keadaan miring dan badan sedikit berbengkok.
“Sekira pukul 07.00 Wita saya ke sini bawakan air panas. Saya biasa mengantarkan air panas atau makanan karena saya tau dia (kakek) seorang diri,” beber Canning (55), warga yang pertama kali menemukan korban dalam keadaan tak bernyawa lagi.
Sementara itu, Sakka yang merupakan tetangga kamar di rumah sewaan itu mengaku bahwa korban sering mengeluh sakit.
“Keluhannya itu sering sakit dadanya, dulu ia juga sempat bercerita katanya mengidap penyakit gula,” kata Sakka.
Sakka menuturkan, kakek yang selama ini tidak pernah diketahui namanya itu awalnya tinggal dengan istri dan anaknya. Namun sudah dua hari istri dan anaknya berada di Bengalon.
“Dia punya anak dan istri tapi sudah dua hari di tinggal sendiri. Kabarnya dia (istri dan anaknya) ada di Bengalon,” paparnya.
Kasat Reskrim Polres Kutim Yuliansyah membenarkan, bahwa ada penemuan sosok mayat. Pihaknya memastikan, korban murni meninggal dunia tanpa ada unsur kekerasan.
“Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan para saksi, tidak ada tanda-tanda kekerasan,” terangnya.
Yuliansyah menyatakan, keterangan medis sangat diperlukan untuk menepis dugaan lain. “Korban tetap ke rumah sakit untuk divisum. Setelah itu baru kita serahkan ke pihak keluarga. Sejauh ini juga keluarga korban tidak ada yang keberatan,” pungkasnya. (*)
Penulis : Ella Ramlah
Editor: Yusva Alam