Mayat Terborgol Mengapung di Sungai Mahakam Bikin Geger, Ragam Spekulasi Atas Kematian Korban Mencuat


Akurasi.id, Samarinda – Warga di kawasan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) digegerkan penemuan mayat dengan tangan terborgol di perairan Sungai Mahakam, Senin (6/1/20) sore kemarin sekitar pukul 16.30 Wita. Penemuan ini pertama kali diketahui oleh seorang anak buah kapal (ABK) saat berada di seberang Jetty PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) Kelurahan Pendingin, Sangasanga, Kukar.
baca juga: Terbuai Alkohol, Preman Loa Hui Lakukan Aksi Penikaman, Sempat Buron 23 Hari
Terkejut dengan temuannya, ABK itu langsung melaporkan kejadian tersebut kepada aparat berwajib. Sejurus kemudian, lokasi penemuan dipenuhi warga yang hendak menyaksikannya. Saat hendak melakukan proses evakuasi, petugas sempat dibuat kerepotan karena kondisi kapal yang terlalu tinggi dari permukaan sungai. Walhasil, petugas kala itu mengakalinya dengan cara membelit tali di bagian kaki jenazah tersebut untuk selanjutnya diangkat.
Setelah berhasil melakukan evakuasi, petugas langsung mencari keterangan dari saksi penemuan pertama dan juga warga sekitar. Karena tanpa identitas jenazah berjenis kelamin laki-laki itu akhirnya dilarikan ke RSUD AW Sjahranie Samarinda, dan tiba pada malam harinya sekitar pukul 23.00 Wita untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dari kondisi jenazah Mister X ini banyak ditemui kejanggalan. Pertama kedua lengannya dalam keadaan terborgol. Kemudian terlihat ada seperti luka sayat di bagian wajah kiri Mister X dengan panjang sekitar 5 centimeter. Bahkan keadaan serupa juga ditemukan pada daun telinga bagian bawahnya. Lebih kurang dua jam lamanya, Unit Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) Polres Kukar melakukan pemeriksaan.
Saat itu, diketahui petugas menemukan tiga lembar uang kertas bernilai Rp17 ribu di saku kiri celana pendek yang dikenakan Mister X. Selain itu petugas juga mendapati satu buah korek gas dan satu buah kunci rumah.
Setelah melakukan pemeriksaan awal, tubuh Mister X akhirnya dikembalikan ke salah satu peti di ruang jenazah untuk menunggu proses lanjutan, yang mana polisi telah melakukan koordinasi dengan tenaga ahli forensik untuk melakukan autopsi pada keesokan harinya.
Selasa (7/1/20) siang, polisi didampingi Dr Kristina Uli Gultom, melakukan prosesi autopsi. Tujuannya untuk memastikan penyebab, berapa lama, dan kejanggalan lainnya dari beberapa luka yang ditemukan pada jenazah tersebut. Jika dilihat dari kondisi fisik yang ada, pembusukan sudah sekitar tiga hari. Sedangkan untuk kemungkinan penyebab kematian apakah terjadi di darat atau di perairan, Kristina juga belum bisa memastikan.
“Yang jelas kondisinya sudah membusuk dan kami sulit untuk mengetahui penyebab kematiannya sebelum hasil uji laboratorium keluar,” ungkap Kristina saat dikonfirmasi.
Sedangkan untuk beberapa luka yang ditemukan pada jenazah, Kristina pun belum bisa memberikan keterangannya lebih jauh.
“Betul ada beberapa luka yang ditemukan seperti di wajah kiri dan lengan kanan atas, tapi untuk penyebab saya belum bisa berbicara lebih jauh karena masih menunggu hasil laboratorium keluar,” bebernya.
Untuk hasilnya sendiri, Kristina memperkirakan sudah bisa diketahui dua minggu kemudian.
Polisi Ungkap Identitas Mayat

Perlahan tapi pasti, identitas dari mayat terborgol mulai terungkap. Hal ini didapati awak media maupun petugas kepolisian saat ditengah-tengah proses autopsi, Selasa (7/1/20) siang. Empat orang dari dua perempuan dan dua pria tiba di halaman parkir ruang jenazah RSUD AW Sjahranie.
Mereka diketahui merupakan pihak keluarga. Yang mana satu perempuan bernama Wana Arifin (36) sebagai ibu tiri, Mita (20) sebagai istri, satu pria merupakan adik dan satu lainnya tidak diketahui pasti statusnya. Sedangkan mayat terborgol itu diidentifikasi bernama Andi Tommy Alun Samudera Koleba (21).
“Kami sudah melihatnya, dan ciri-cirinya kemungkinan besar itu memang anak tiri saya,” ucap Wana Arifin kepada awak media.
Sementara itu, Mita sebagai istri tidak bisa berbicara lantaran sedang dirundung kesedihan yang begitu mendalam. Mita sendiri terlihat tengah berbadan dua, bahkan diketahui juga dalam hitungan hari ia akan melahirkan sang buah hati hasil pernikahannya dengan Andi. Namun nasib berkata lain, belum sang bayi dilahirkan, ia harus kehilangan sosok sang ayah.
Sedangkan Wana sembari menahan tangis masih terus bercerita kepada awak media. Ia menjelaskan jika ia sudah tidak tinggal satu rumah dengan Andi sejak perpisahannya dengan sang suami pada 11 tahun silam. Meski telah belasan tahun, namun hubungan silaturahmi antara Wana dan Andi terus terjalin.
Wana terakhir mengatakan bertemu dengan Andi pada Jumat (3/1/20) sekitar pukul 23.00 Wita di kediamannya Jalan Harun Nafsi, Kelurahan Rapak Dalam, Kecamatan Loa Janan Ilir. Kediaman Andi pun hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari kediaman Wana. Kala itu, Andi diketahui datang dan meminta pertolongan dengan ibu tirinya.
Dengan kondisi tangan terborgol dan dibalut dengan jaket, Andi waktu itu meminta agar dibukakan pintu rumah guna mencari peralatan untuk membuka borgol ditangannya.
“Tapi saya enggak berani, terus saya bilang kalau kamu sayang sama mami jangan ke sini. Jadi waktu itu kami berbicara cuma bersekat kaca pintu,” bebernya.
Kala itu Andi belum jelas kenapa dan sedang terlibat masalah apa sampai tangannya terborgol. Yang jelas, saat itu keinginan dia adalah ingin melepas borgol tersebut lantara sang istri bernama Mita (20) tengah mengandung dan dalam kondisi hamil tua.
“Dia mau sama istri dulu katanya. Kalau mami enggak bisa bantu enggak apa-apa, cuma dia minta uang untuk naik ojek mau ke daerah Sungai Lais katanya,” imbuh Wana.
Sedangkan untuk pekerjaan Andi, Wana mengaku tidak mengetahuinya secara jelas lantaran sejak bercerai dengan ayah kandung Andi yang beralamat di kawasan Sungai Keledang, Samarinda Seberang ketika Andi masih sebagai bocah cilik.
“Istrinya sih bilang iya, dia ini terakhir jual beli motor gitu,” kata Wana kepada awak media.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Kapolsek Sangasanga AKP Zainal Arifin turut membenarkan jika identitas mayat terborgol bernama Andi. Hal ini diketahui dari hasil pengakuan pihak keluarga.
“Keluarga sudah membenarkan dari ciri dari pakaian terakhir yang dikenakan,” ungkap Zainal.
Pihak keluarga, kata Zainal mengetahui informasi tersebut dari menyebarnya informasi yang sudah tersebar di media sosial.
“Memang benar mayat itu seperti yang dimaksud, berarti kita sudah bisa mengetahui identitasnya sekarang,” imbuhnya.
Sedangkan dengan semua kondisi kejanggalan yang ada pada jenazah Andi, Zainal belum bisa berkomentar banyak dan sedang menunggu hasil autopsi keluar.
“Untuk saat ini kita masih menunggu hasil autopsi. Apakah ditemukan ciri-ciri pembunuhan atau tidak.” tutupnya. (*)
Penulis: Muhammad Upi
Editor: Dirhanuddin