News

Jika Temukan Orang Pingsan di Jalan, Jaang: Jangan Langsung Didekati

Loading

Jika Temukan Orang Pingsan di Jalan, Jaang: Jangan Langsung Didekati
Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang saat ditemui di rumah jabatannya. (Muhammad Budi Kurniawan/Akurasi.id)

Akurasi.id, Samarinda – Di tengah Pandemi covid-19 ini banyak ditemukan orang yang pingsan bahkan sampai meninggal dunia, hal itu membuat masyarakat ataupun relawan takut untuk mendekati dan memberikan pertolongan pertama lantaran takut orang tersebut menderita virus corona atau Covid-19.

baca juga: Kronologis Meninggalnya PDP Covid-19 Kutim, Sempat Tidak Sadarkan Diri, Punya Riwayat Hipertensi

Atas banyaknya fenomena tersebut, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan menunggu para tenaga medis datang.

“Saya bisa melihat itu secara bijak, karena di tengah pandemi Covid-19 ini kita harus berhati-hati. Harus ada protap-nya, karena kita tidak tahu korban atau yang bersangkutan ini berpotensi menyebarkan virus atau tidak, itu kita tidak tahu,” kata Jaang, Jumat (1/5/2020) pagi.

Baca Juga  Pemerintah Ijinkan Halal Bihalal Lebaran Tapi Tak Boleh Makan Minum
Jasa SMK3 dan ISO

Jaang juga mengatakan, tim evakuasi dalam penanganan seperti kejadian orang pingsan dijalan hingga meninggal dunia secara mendadak di tengah pandemi, mengedepankan protap Covid-19.

“Harus menggunakan alat pelindung diri atau APD lengkap walaupun kita belum mengetahui pasti yang bersangkutan ini terpapar atau tidak Covid-19,” ucapnya.

Baca Juga  Enam Gudang Kayu Ilegal Senilai Rp 6 Miliar Digerebek Polisi, Pemilik Perusahaan Jadi Buronan

Dalam penanganannya, pihak petugas kesehatan bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, untuk melakukan pemeriksaan serta mengevakuasi korban.

“Karena mereka juga menjaga tim kita, tim evakuasi, tim tenaga medis kita. Kalau kita tidak hati-hati, ‘jauhkan bala’ jangan sampai terpapar. Nanti siapa yang melayani kesehatan? Karena kita mengantisipasi seperti kejadian di daerah lain, yang di mana ada salah satu puskesmas yang ditutup,” terangnya.

Pasalnya sudah ada 64 orang tenaga medis di Samarinda yang harus diistirahatkan, akibat menangani salah satu pasien dalam pengawasan (PDP) yang tidak jujur mengenai riwayat perjalanannya ataupun keadaannya.

Baca Juga  Jelang Idulfitri, Forkopimda Gelar Patroli Gabungan, Warga Dilarang Takbiran Keliling

Sehingga butuh waktu lama agar tim medis sampai ke lokasi korban yang pingsan atau meninggal dunia. “Saat pandemi ini, kita harus berkomunikasi dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dulu baru bisa menjemput,” sebutnya.

Jaang juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menggunakan masker pada saat di luar rumah dan di tempat kerumunan banyak orang, serta disiplin dalam physical distancing.

“Tetap disiplin physical distancing, gunakan masker jika berada di luar rumah, serta selalu cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir,” tutupnya. (*)

Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button