Pebisnis Asal Gersik Tewas di Hotel, Ditemukan Petugas Kebersihan Tergeletak di Halaman


Pebisnis asal Gersik tewas di hotel, ditemukan petugas kebersihan tergeletak di halaman. Korban sudah 6 hari menginap di hotel dan diketahui sedang menjalani isolasi mandiri di kamar hotel tersebut.
Akurasi.id, Samarinda – Seorang pria berinisial CH (42) ditemukan meninggal dunia di halaman hotel di kawasan Jalan Pangeran Antasari, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu, pada Rabu (21/7/2021). Informasi penemuan CH yang diketahui merupakan seorang pebisnis asal Gersik tewas itu berawal dari kerucigaan petugas hotel.
Seorang petugas kebersihan hotel, Siti menjelaskan, sebut CH merupakan tamu hotel berasal dari Gresik, Jawa Timur dan telah menginap selama 6 hari. Penemuan jasad CH berawal saat dirinya sedang membersihkan halaman hotel, ia melihat CH sudah tergeletak tak bernyawa di depan hotel. Lantas, ia langsung melaporkan hal tersebut ke resepsionis serta pemilik hotel.
Sebelum ditemukan tergeletak di halaman hotel, Siti menjelaskan, ia sempat melihat CH berjalan keluar dari kamar saat tengah membersihkan sekitar kamar CH. “Sekitar pukul 06.30 Wita pagi saya melihat CH jalan keluar menuju halaman hotel dan tiba-tiba waktu saya ke halaman, dia sudah tergeletak,” jelasnya saat ditemui awak media, Rabu (21/7/2021).
Pihak hotel yang mengetahui kejadian tersebut pun langsung menghubungi pihak berwajib untuk melakukan evakuasi jasad CH. Pihak hotel tak berani mendekat lantaran takut CH terpapar Covid-19.
Mendapati informasi tersebut, jajaran Unit Inafis Polresta Samarinda bersama Relawan Inafis dengan cepat menuju lokasi. Setibanya, Unit Inafis langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) tahap awal serta melakukan evakuasi terhadap jasad CH ke RS AW Sjaharanie.
Kasubnit Inafis Polresta Samarinda Aipda Harry Cahyadi saat dikonfirmasi mengatakan, CH merupakan pebisnis yang datang dari luar kota, dan menurutnya sedang menjalani isolasi mandiri di kamar hotel tersebut.
Saat dilakukan penelusuran, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda kekerasan terhadap tubuh korban. “Dugaan sementara, CH meninggal dunia saat sedang menjalani proses Isolasi Mandiri. Itu dikarenakan adanya barang bukti berupa tanda pengenal, dompet, serta obat-obatan,” ucap Aipda Harry Cahyadi.
Namun untuk memastikan, CH merupakan warga yang melakukan Isoman, pihaknya masih menunggu konfirmasi dari pihak Satgas Covid-19. “Kami tidak menemukan bukti surat keterangan swab korban dan saat ini kami menunggu informasi dari pihak RS AW Sjahranie,” tutupnya. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Rachman Wahid