BNNK Sebut Banyak Pekerja Tambang Pakai Narkoba, Dua Bulan Terakhir Peredaran Narkotika Meningkat
BNNK sebut banyak pekerja tambang pakai narkoba, dua bulan terakhir peredaran narkotika meningkat. Peredaran barang haram tersebut didominasi datang dari Malaysia melewati Kalimantan Utara dan dibawa ke Kalimantan Timur menuju Kota Samarinda.
Akurasi.id, Samarinda – Peredaran Narkotika di wilayah Samarinda kian hari makin menghawatirkan, dalam kurun dua bulan terakhir, Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Samarinda berhasil menggagalkan peredaran sabu-sabu seberat puluhan kilogram.
Kepala BNNK Samarinda AKBP Halomoan Tampubolon, melalui Kepala Seksi Pemberantasan BNN Kota Kompol Risnoto membenarkan bahwa terjadi peningkatan penyebaran kasus Narkotika di Samarinda.
“Dalam dua bulan terakhir, kami setidaknya telah mengungkap kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu setidaknya mencapai puluhan kilo kilogram,” Kata Kompol Risnoto saat dikonfirmasi Rabu (23/6/2021).
“Untuk data pastinya, kami belum dapat rilis, sebab belum lama ini pihak Polresta Samarinda baru melakukan penangkapan di wilayah Samarinda dengan barang bukti yang cukup banyak kurang lebih sekitar 13 kilogram sabu,” sambungnya.
Dirinya menyebutkan bahwa peredaran barang haram tersebut didominasi datang dari Malaysia melewati Kalimantan Utara dan dibawa ke Kalimantan Timur menuju Kota Samarinda dan beberapa wilayah di daerah pesisir untuk dilakukan penyebaran. Dijelaskannya Samarinda merupakan jalur transit peredaran Narkotika untuk dilakukan penyebaran ke wilayah lainnya.
“Setidaknya kenaikan pada dua bulan terakhir ini mencapai 25 persen, dan dari data kami, pengungkapan terjadi di seluruh kecamatan di Samarinda, yang didominasi oleh sabu dan ganja,” ungkap Risnoto.
Mengetahui terjadi peningkatan penyalahgunaan Narkotika, BNNK Samarinda semakin gencar dalam melakukan pemberantasan terhadap bandar-bandar narkotika untuk menekan angka penggunanya.
Tak hanya bandar, BNNK juga terus melaksanakan pencegahan dengan melakukan penyuluhan dan mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak dalam penyalahgunaan narkotika.
“Bagi yang belum terkena kita melakukan pencegahan dengan penyuluhan dan kemudian bagi yang terkena menjadi pecandu narkotika kita lakukan rehabilitasi,” ucapnya.
Risnoto juga menambahkan, pengedar Narkotika kini tak hanya memasarkan barang haram tersebut ke para remaja saja melainkan ke pekerja-pekerja seperti driver tambang dan kelapa sawit juga menjadi sasarannya. Bahkan BNNK sebut banyak pekerja tambang pakai narkoba agar terus terjaga saat bekerja.
“Faktanya yang kita temui seperti itu, banyak driver tambang maupun sawit jadi pengguna narkotika dengan alasan supaya tidak mengantuk saat bekerja. Karena sabu memberikan efek stimulan tidak mengantuk,” pungkasnya. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Rachman Wahid