Tak Pernah Dijenguk Keluarga, Warga Binaan Ini Bebas Besok


Akurasi.id, Bontang – Salah satu warga binaan yang bebas pada hari Sabtu (16/8/19) besok, Abdul Hamim (43), masih bingung hendak pergi ke mana. Pasalnya, dia tak memiliki satu pun keluarga di Bontang. Selama delapan bulan menjadi warga binaan, Hamim tidak pernah dijenguk kerabatnya.
Sebelum dia menjadi warga binaan, Hamim datang dari Jawa. Ia hendak menuju Sangatta Kutai Timur (Kutim). Dia bertujuan mencari istri dan anaknya. Hamim menduga keduanya telah hidup bersama seorang penculik.
“Istri sempat izin ke Kaltim. Tapi setelah 20 hari tidak pulang. Akhirnya saya cari dan ia berada di Karangan,” ujarnya, Jumat (16/8/19).
Beberapa waktu setelah berada di Karangan, Hamim mengetahui kediaman istrinya. Ternyata, perempuan itu telah membangun hubungan gelap dengan laki-laki tersebut. Tak terima dengan perlakuannya, Hamim menegur lelaki itu.
“Tapi tidak nyahut karena dia tahu saya suaminya. Dia lari. Saya kejar dan saya pukul kakinya pakai kayu dan langsung rebah,” bebernya.
Pria itu tak meninggal dunia. Pasalnya, 20 hari setelah kejadian itu, dia kembali bekerja. Buruh di perusahaan itu tak menerima perlakuan Hamim. Dia melaporkan Hamim di Kepolisian Resort (Polres) Kutim.
“Saya divonis delapan bulan penjara,” kenangnya dengan mata berkaca-kaca.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, istri dan anaknya telah kembali ke Jawa. Meski begitu, selama di lapas, dia tidak pernah berkomunikasi dengan istri dan buah hatinya.
“Saya juga takut punya utang sama petugas lapas. Jadi tak pernah pinjam ponsel untuk menelepon. Jadi di lapas tak pernah melakukan apa-apa,” imbuhnya.
Setelah bebas besok, Hamim membutuhkan biaya transportasi untuk pulang ke kampung halamannya. Rencananya biaya transportasi yang dibutuhkan Hamim akan ditanggung Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-PM) Bontang.
Kasi Tuna Sosial dan KPO Dissos-PM Bontang, Abdullah, menuturkan, warga binaan yang bebas seperti Hamim akan dipertemukan dengan keluarganya.
“Untuk sementara bisa tinggal di rumah singgah. Tim kami juga sambil menghubungi Dinas Sosial kota asalnya. Supaya bisa dipulangkan,” terang Abdullah. (*)
Penulis: Ayu Salsabila
Editor: Ufqil Mubin