Tersinggung Dibilang “Gigi Drakula” Jadi Motif Pelaku Bunuh Janda Anak 3 di Hotel Melati Bontang
Akurasi.id, Bontang – Tak terasa 11 hari sudah kasus pembunuhan yang melibatkan sepasang kekasih di sebuah hotel Hotel Melati di Kota bontang. Satreskrim Polres Bontang pada hari ini Selasa (15/9/2020) melakukan reka adegan terhadap tersangka H (30) yang membunuh kekasinya M (41) lantaran di katai “Gigi Drakula” di Tempat kejadian Perkara (TKP) Hotel Melati Jalan KS Tubun, Rawa Indah, Bontang Selatan.
Baca juga: Diseruduk Crane Truk, Kabel PLN Kelurahan Api-Api Putus, Listrik Pun Padam
Sebanyak 38 reka adegan di jalanin pelaku H, dari awal pelaku bertemu dengan korban hingga sampai terjadinya pembunuhan yang dilakukan
“Kemungkinan ada penambahan reka adegan tapi sampai sejauh ini masih 38, dari hasil reka adegan tersebut tidak ada penemuan-penemuan baru, karena pelaku kooperatif sesuai yang ia sampaikan sebelumnya,” jelas Ipda Probo Suja Samhari, Kanit Reskrim Polres Bontang memimpin reka adegan.
Ipda Probo menjelaskan dari pengakuan pelaku, pertama bertemu korban di hotel pada Jumat (4/9/2020) pukul 17.00 Wita dan sempat melakukan hubungan badan, setelah itu terjadilah peristiwa pembunuhan yang berlatar belakang sakit hati lantaran pelaku tidak terima dikatakan giginya mirip gigi drakula.
“Pengakuannya setelah berubungan, pada pukul 19.00 Wita pelaku mulai melakuan pembunuhan dengan mencekik dan membekap muka korban menggunakan bantal, dan sekitar pukul 20.00 Wita korban akirnya meninggal dunia,” paparnya.
“Penyebabnya lantaran pelaku sakit hati, dan merasa terhina lantaran perkataan kekasihnya, yang menyebut gigi pelaku mirip dengan drakula, selain itu korban juga tak terima korban meminta sejumlah uang kepadanya,” sambung Ipda Probo.
Mengenai kejiwaan pelaku, pihak polisi masih melakukan tahap pemeriksaan agar menjadi pertimbangan hukum yang akan diberikan, namun saat ini pelaku terlihat sehat tanpa ada tanda-tanda gangguan kejiwaan.
“Sejauh ini pemeriksaan terhadap tersangka masih nyambung-nyambung saja, dan pelaku juga sempat menyesali perbuatannya,” pungkasnya. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin