Pariwara

Austin dan Nathan, Kakak Beradik Jagoan Jujitsu SMP Vidatra

Loading

Austin dengan segudang prestasi di bidang olahraga Jujitsu yang diraih sejak 2014 hingga 2019. (Suci Surya Dewi/Akurasi.id)

Akurasi.id, Bontang – Nathaniel Constantin Kuncoro Tjhoa dan Austin Kovida Kuncoro Tjhoa merupakan jagoan Jujitsu duo bersaudara asal SMP Vidatra Bontang. Sering mengharumkan nama sekolah, rupanya awal mula kakak beradik ini mengikuti Jujitsu lantaran sering berkelahi di rumah.

Nathan, sang kakak, mengaku dia kerap adu jotos dengan adik hanya karena masalah sepele. Melihat kedua anaknya sering berkelahi, kedua putra pasangan dari Rendy Hendriatta dan Linlitan akhirnya berinisiatif mendaftarkan anak-anaknya mengikuti ekstrakulikuler (ekskul) Jujitsu di sekolah. Saat mengikuti ekskul itu, Nathan duduk di bangku kelas 2 SD, sedangkan Austin kelas 1 SD.

“Awalnya ibu kurang mendukung karena takut wajah jontor kalau latihan Jujitsu. Sedangkan ayah yang lebih setuju kalau kami ikut Jujitsu,” aku Nathan saat ditemui Akurasi.id di sekolahnya, Selasa (24/9/19).

Baru setahun mendalami ilmu beladiri, Nathan dan Austin ditunjuk mengikuti pertandingan tingkat Bontang. Sang ayah yang juga pelatih Jujitsu di System Fighting Camp Ishikawa Soetopo turun tangan melatih kedua anaknya saat menjelang bertanding. Hasilnya, Austin meraih Juara I tingkat Bontang Junior Fighting oleh Institut Jujitsu Indonesia (IJI) cabang Bontang 2014 lalu. Sedangkan Nathan meraih Juara Favorit Kategori Tergigih Junior Fighting oleh IJI cabang Bontang 2014.

Baca Juga  Pupuk Kaltim Raih 3 Penghargaan dalam Ajang 9th Anugerah BUMN 2020
Jasa SMK3 dan ISO

“Senang sekali pertama kalinya juara,” kata Nathan, laki-laki kelahiran Balikpapan, 9 Mei 2005 yang juga hobi bermain musik.

Austin, sang adik mengaku paling berkesan ketika mengikuti Kejurda Ishikawa Soetopo Open 2018 di Bontang. Saat itu dia berjanji pada sang ibu akan memenangkan juara 1. Rupanya saat bertanding, dia dihadapkan dengan lawan yang merupakan kakaknya sendiri. Lantaran mereka berada dalam kelas berat yang sama, yakni kelas B untuk peserta dengan berat badan di bawah 45 kilogram. Usai bertanding, laki-laki kelahiran Balikpapan, 19 September 2006 tidak bisa menahan kecewa. Ternyata, sang kakaklah yang meraih juara 1.

“Saya kecewa karena sudah janji sama ibu. Sampai nangis karena dapat juara 2,” bebernya.

Baru-baru ini, Austin meraih Juara 3B Newaza Putra Kelas A di Kejuaraan Jujitsu Unesa Open XIII tingkat Nasional yang diadakan UKM Jujitsu Dojo Universitas Negeri Surabaya yang didukung IJI. Pertandingan tersebut dilaksanakan pada 6-8 September lalu di Kaza Mall Surabaya. Ke depannya, rencananya akan ada pertandingan Jujitsu Open yang diadakan Pemprov Jawa Timur di Malang. Austin berharap bisa ikut mewakili SMP Vidatra bersama sang kakak.

Baca Juga  Dosen STTI Bontang Sukses Daur Ulang Limbah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak

“Targetnya bisa dapat medali emas,” harapnya.

Berharap Jujitsu Bisa Ikut PON

Siswanta (tengah) bersama Nathan (kiri) dan Austin (kanan). (Suci Surya Dewi/Akurasi.id)

Sedangkan Kepala Sekolah sekaligus pelatih Jujitsu SMP Vidatra, Siswanta, menjelaskan Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI) Cabang Bontang, selaku organisasi di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) bekerjasama dengan Yayasan Pendidikan Vidya Dahana Patra (YPVDP) Bontang untuk  mengembangkan bela diri Jujitsu di SMP Vidatra. Pria yang sudah melatih sejak 2013 ini menjelaskan Jujitsu diadakan untuk mencetak prestasi, membentuk karater, dan kedisiplinan.

Siswanta menyebut selama ini Jujitsu di SMP Vidatra hanya mengenalkan newaza, yakni perkelahian bawah atau dasar. Dia mengungkapkan ke depannya akan memanggil pelatih dari dojo lain di Bontang untuk mengajar Jujitsu di SMP Vidatra.

“Agar ada variasi dari pelatih lain. Karena setiap pelatih punya keahlian masing-masing,” jelasnya.

Baca Juga  Jadi Nominator Penghargaan Paritrana Award 2023, Gubernur Isran Noor Minta Pusat Jangan Hapus Tenaga Honorer

Saat ini, jumlah anggota Jujitsu di SMP Vidatra ada sekira 25 siswa yang aktif latihan setiap Senin dan Rabu sore setiap pukul 16.30 sampai 18.00 Wita. Siswanta mengaku setiap tahun jumlah anggota Jujitsu berkurang lantaran siswa yang ikut Jujitsu telah lulus dan melanjutkan pendidikan di luar kota. Meski begitu, ia merasa bangga sebab siswanya tetap menorehkan prestasi Jujitsu di luar kota.

“Anak-anak ada yang melanjutkan kuliah di Malang, Bandung, dan Surabaya misalnya. Di sana mereka juga ikut bertanding dan menjadi juara,” tuturnya.

Siswanta berharap Jujitsu di Vidatra tetap eksis dan ingin melahirkan atlit baru yang berprestasi, seperti Nathan dan Austin. Prestasi yang ditorehkan tidak hanya di tingkat kota, provinsi, dan nasional. Namun hingga ke tingkat internasional. Ke depannya, kata Siswanta, saat ada Pekan Olahraga Nasional (PON) dia berharap SMP Vidatra bisa ikut bertanding ke tingkat nasional.

“Kami berharap Jujitsu bisa berkembang dan masyarakat Bontang ikut bergabung. Karena peluang berprestasi dalam Jujitsu sangat luas,” paparnya. (*)

Penulis: Suci Surya Dewi
Editor: Yusuf Arafah

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button