20 Pencaker Ikuti Pelatihan Dasar Teknisi Perancah, Disnaker Ingin Mengentaskan Pengangguran
Akurasi.id, Bontang –Jurusan scaffolding merupakan salah satu dari 6 jurusan yang dibuka dalam pelatihan peningkatan tenaga kerja gelaran Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Bontang. Teknisi perancah-sebutan lain scaffolding– sudah memulai pelatihan sejak Rabu (18/03/2020) kemarin, bertempat di Balai Pembinaan Pelatihan Kerja Mustahik (BPPKM) LAZ Yaumil.
baca juga: Kurangi Pengangguran, Disnaker Bekali Pelatihan Para Pencari Kerja
Instruktur Pelatihan Teknisi Perancah, Fajri mengatakan, pelatihan scaffolding kali ini diikuti sebanyak 20 peserta, seluruhnya merupakan para pencari kerja (pencaker) yang ingin meningkatkan keterampilannya di bidang perancah. Ada yang sudah sedikit memiliki ilmu dan pengalaman karena pernah bekerja sebagai helper scaffolding di proyek-proyek, tapi ada juga yang benar-benar memulai dari 0.
“Mereka semua (peserta) sangat bersemangat belajar. Karena berharap dapat memiliki bekal guna mencari kerja,” ujar trainer asal Balikpapan ini.
Keinginan tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, sudah banyak senior-senior mereka atau alumni pelatihan ini yang bekerja di proyek-proyek yang membutuhkan scaffolding. Bahkan sampai ada yang keluar daerah. Proyek-proyek pun banyak yang membutuhkan tenaga teknisi perancah.
“Banyak juga yang bekerja di proyek Kilang LNG Tangguh, Papua,” sebutnya.
Di pelatihan ini para peserta akan mendapatkan materi-materi dasar teknisi perancah. Lantaran pelatihan ini untuk meraih sertifikasi basic teknisi perancah. Beberapa materi yang bakal diberikan adalah dasar-dasar standar pemasangan scaffolding yang benar, lalu cara membongkar yang benar, bagaimana merawat scaffolding, mendeteksi bahaya selama proses membangung scaffolding, dan terakhir safety scaffolding.
“Kalau dari Kemenaker pusat seharusnya pelatihan hanya 4 hari. Tetapi kami tambah 1 hari agar peserta dapat lebih paham materi yang diberikan,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Disnaker Bontang, Ahmad Aznem melalui Kasi Pelatihan Produktivitas dan Pemagangan, Dony Tanjung menjelaskan, pelatihan ini sengaja diadakan untuk mengurangi tingkat pengangguran di Bontang. Diharapkan setelah pelatihan ini selesai, para peserta yang merupakan pencaker dapat lebih mudah mendapatkan pekerjaan dengan bekal keterampilan yang telah diberikan.
“Dengan mudahnya mendapat pekerjaan, kami harap ekonomi mereka pun ikut terkerek,” ungkap Dony. (*)
Penulis: Yusva Alam
Editor: Dirhanuddin