Birokrasi

Antisipasi Wabah Corona, Ini Upaya Tim Surveillance Dinkes Bontang

Loading

banner diskominfo

Tim Surveillance Dinkes Bontang
Adi Permana (dua dari kiri) dan Diana Nurhayati (tiga dari kiri), Tim Surveillance Dinkes Bontang usai saat memberikan keterangan pers beberapa waktu lalu. (Yusva Alam/Akurasi.id)

Akurasi.id, Bontang – Wabah virus corona atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan covid-19 kian mewabah di negeri ini. Berdasarkan informasi terbaru sudah 27 pasien positif confirm (terjangkit) corona. Tim Surveillance Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang pun sudah mengantisipasi jauh-jauh hari dengan beragam upaya. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers bertema kesiapsiagaan dan kewaspadaan covid – 19 beberapa waktu lalu di Ruang Pertemuan Klinik Pegawai Pemkot Bontang.

baca juga: Taman Adipura dan Tanjung Laut Bisa Dipinjam untuk Kegiatan, Andi Ilham: Tapi Ada Syaratnya

Adi Permana, Tim Surveillance Dinkes Bontang menjelaskan, bahwa timnya sudah melakukan berbagai upaya menanggulangi virus yang diduga berasal dari Kota Wuhan, China ini merebak di Kota Taman -sebutan Bontang- sejak jauh-jauh hari.

Di antara upaya mereka adalah pertama, memberikan surat edaran kepada seluruh rumah sakit dan fasilitas kesehatan (faskes) terkait pencegahan covid-19. Agar jika menemukan pasien dengan tanda-tanda sesuai covid-19 segera merujuk ke RSUD Taman Husada atau memberitahukan Tim Surveillance Dinkes. “Kami juga menyurati perusahaan-perusahaan,” tambahnya.

Jasa SMK3 dan ISO

Sejak awal Januari Tim Surveillance sudah menyurati perusahaan untuk kewaspadaan. Agar membatasi karyawannya melakukan penerbangan ke Wuhan dan China Daratan atau negara terdampak. Kalaupun tetap berangkat, begitu tiba di Bontang diharuskan segera melapor ke Tim Surveillance untuk dilakukan pengecekan. Walaupun kondisi karyawan tersebut baik dan berhasil lolos pemantauan di bandara.

“Kami pantau sampai masa inkubasi 14 hari selesai. Lolos 14 hari kami nyatakan aman. Batas maksimal 14 hari. Perusahaan juga sudah paham. Begitupun kalau kontak dengan tenaga kerja asing, tetap hubungi kami,” bebernya.

Baca Juga  Anggap Penanganan Covid-19 di Samarinda Kacau, LBH dirikan Posko Pengaduan

Sementara itu, untuk masyarakat Bontang dirinya mengimbau agar juga melakukan hal yang sama. Jika ada aduan terkait corona atau apapun itu yang terkait agar segera melapor. Tim Surveillance akan segera menindaklanjuti laporan tersebut. Terlepas apakah benar atau tidaknya laporan tersebut, dirinya menegaskan akan tetap melakukan pengecekan.

“Kami akan melakukan penelusuran. Lebaran (perayaan Idulfitri) atau tanggal merah kami tidak peduli,” tegasnya.

Baca Juga  Wali Kota Sampaikan Nota Keuangan Raperda APBD Perubahan

Langkah kedua yang dilakukan adalah melakukan survei ke seluruh rumah sakit dan faskes terkait penyediaan ruang isolasi dan alat pelindung diri (APD). Apakah sudah memadai atau belum untuk mengatasi wabah corona.

Ketiga, Tim Surveillance selalu monitoring perkembangan virus ini. Baik lokal maupun nasional. Karena Tim Surveillance selalu berkomunikasi dan berintegrasi dengan Tim Surveillance lainnya di seluruh Indonesia.

Baca Juga  Buat Hand Sanitizer Sendiri, Aksi Nyata Siswa SMKN 1 dan Disdikbud Bontang Mencegah Covid-19

Anggota Tim Surveillance Dinkes Bontang lainnya, Diana Nurhayati menambahkan, Dinkes juga siap mengkarantina pasien yang sudah terbukti confirm corona. Hal itu apabila sudah ada instruksi dari dokter spesialis paru.

Sementara untuk penetapannya, apabila sudah ditemukan satu pasien confirm corona akan ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Hal ini sama perlakukan seperti wabah-wabah virus yang sebelumnya pernah berkembang, seperti difteri misalnya. Tidak peduli WNA ato WNI selama dicurigai suspek bakal ditanggung negara.

“Semua penyakit tergolong new emergency disease. Tidak harus menunggu status KLB. KLB harus confim tapi suspek saja sudah ditanggung. Begitu dirujuk ke RSUD dinyatakan suspek maka sudah ditanggung negara,” ungkap Diana saat mendampingi Adi Permana di konferensi pers. (*)

Penulis: Yusva Alam
Editor: Dirhanuddin



Print Friendly, PDF & Email

Artikel Terkait

Back to top button