Cegah Penularan Covid-19, DPK Bontang Disinfeksi Gedung Perpustakaan


Akurasi.id, Bontang – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Bontang melakukan penyemprotan disinfektan atau disinfeksi di seluruh area perpustakaan, Jumat (27/3/20). Sterilisasi gedung perpustakaan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Badak LNG.
baca juga: DPK Bontang Gelar Sosialisasi Penyusunan Kearsipan di Lingkungan Instansi Pemerintah dan Swasta
Plt Kepala DPK Bontang Zulkifli menuturkan usai Bontang dinyatakan berstatus kejadian luar biasa (KLB), pihaknya mulai menutup akses pengunjung perpustakaan. Pasalnya, kata dia, jika perpustakaan buka maka dikhawatirkan adanya perkumpulan orang yang rentan terjadinya penularan virus korona.
Upaya mensterilkan gedung perpustakaan daerah ini dilakukan untuk mencegah penularan pandemi virus korona atau Covid-19. Proses disinfeksi dilakukan sekira 8 petugas. Mereka menyemprot fasilitas perpustakaan sekaligus seluruh ruangan. Mulai dari pintu masuk, tempat baca, hingga ruang kerja pegawai.
“Karena ini merupakan fasilitas publik, dengan bantuan disinfeksi dari Badak LNG kita harapkan setelah beroperasi perpustakaan kondisi sudah steril,” ucapnya kepada wartawan Akurasi.id.
Sebelumnya, kata Zulkifli, pihaknya berencana mengupayakan untuk disinfeksi perpustakaan. Rupanya harapan tersebut diupayakan dengan bantuan gratis dari perusahaan besar tersebut. Pasalnya DPK Bontang masuk dalam bufferzone Badak LNG.
“Sebelumnya kami mengupayakan agar perpustakaan disemprot disinfektan, Alhamdulillah kebetulan mendapat bantuan,” ujar Zulkifli.

Zulkifli menaruh harapan besar adanya disinfeksi di Bontang dapat memutuskan rantai penyebaran wabah Covid-19. Sehingga ke depannya seluruh fasilitas publik terutama perpustakaan daerah dapat beroperasi normal seperti biasa.
“Mudah-mudahan perpustakaan bisa beroperasi seperti biasa dan para pemustaka juga bisa mengakses buku-buku yang tersedia di perpustakaan yang biasa mereka pinjam secara fisik,” harapnya.
Sejak diterapkan social distancing atau pembatasan sosial, Zulkifli menyatakan perpustakaan ditutup sejak 18 Maret lalu. Dia menerangkan, pengunjung yang ingin membaca buku dapat mengakses e-library atau perpustakaan digital di internet. Kata dia, masyarakat Kota Taman –sebutan Bontang- sementara tidak perlu berkunjung ke perpustakaan.
“Adanya fasilitas ini bisa memudahkan warga meminjam dan bisa membaca buku melalui ponselnya,” jelasnya.
Menerapkan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah bagi pegawainya, Zulkifli berharap seluruh pegawai DPK dalam kondisi sehat. Dia mengungkapkan belum lama ini ada pegawai yang melaksanakan tugas dinas di luar kota. Setibanya di Bontang, pegawai tersebut lalu memeriksakan diri di Public Safety Center (PSC) di Jalan Ahmad Yani serta melakukan karantina mandiri.
“Alhamdulillah semua sehat dan semoga sampai wabah ini berakhir kita semua diberi kesehatan,” pungkasnya. (*)
Penulis: Ninsi Sri Rahayu
Editor: Suci Surya Dewi