Samarinda Dinilai Bisa Jadi Lumbung Pertanian Cabai, Rusmadi: Ketergantungan ke Daerah Luar Bisa Dikurangi


Samarinda Dinilai Bisa Jadi Lumbung Pertanian Cabai, Rusmadi: Ketergantungan ke Daerah Luar Bisa Dikurangi. Menurutnya, pada dasarnya potensi pertanian cabai atau pertanian lainnya di Samarinda masih cukup terbuka, tinggal menyiapkan sarana dan prasarana terkait itu saja.
Akurasi.id, Samarinda – Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi menghadiri panen cabai Kelompok Tani Karya Mandiri di Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran pada Senin pagi tadi (22/3/2021). Didampingi OPD terkait, Rusmadi pun ikut serta dalam melakukan panen cabai bersama-sama 43 anggota kelompok tani.
Ia menyebut, saat ini cabe menjadi bahan pangan yang masuk dalam bahan strategis. Untuk itu Pemkot Samarinda memberi perhatian khusus pada pengembangan pertanian cabai, terlebih mendekati bulan Suci Ramadan.
“Mendekati bulan puasa, kita tahu cabai ini biasanya mengalami kenaikan, untuk itu kami lakukan pendekatan dan mendorong para petani kita untuk bisa menyuplai tanpa harus bergantung pasokan luar daerah,” ucap Rusmadi usai melakukan panen cabai pada awak media, Senin (22/3/2021).
Selain itu, pria yang memiliki sapaan Rusmadi Wongso ini berharap, ke depan masyarakat Samarinda dapat melakukan swasembada secara mandiri. Dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk dapat menanam cabai.
“Kalau bisa masyarakat dapat memanfaatkan perkarangan untuk menanam cabai, jadi saat harga cabai lagi mahal seperti saat ini, masyarakat kita tak bergantung oleh suplai cabai dari luar daerah,” ungkapnya.
“Kami juga tadi sudah mendengar keluhan dari petani Karya Mandiri tentang kendala yang mereka hadapi, yang jelas semua yang bersangkutan dengan masalah pertanian, pemkot siap mendukung dari masalah akses jalan pertanian maupun lahan,” imbuhnya.
Ketua Kelompok Tani Cabai Karya Mandiri, Sany mengatakan, kelompok taninya menggelola lahan pertanian mencapai 15 hektra, dengan hasil 5 ton cabai setiap panen. Pihaknya siap membantu pemerintah kota dalam menyediakan stok cabai di Kota Samarinda.
“Alhamdulillah, panen saat ini lancar, dalam 5 hari panen kami bisa mencapai 5 ton cabai, hal itu juga tak lepas dari dukungan dan bantuan yang diberikan pemerintah,” jelas Sany.
Sany menyebut, saat cabai mengalami kenaikan seperti saat ini, para petani mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat. “Biasanya itu Rp50 ribu perkilogram, namun saat ini kami bisa jual dengan harga Rp85 ribu per kilogramnya, tentu sangat menguntungkan para petani,” terangnya.
Ke depan Sany berharap, kelompok tani yang dipimpinnya dapat berjalan secara mendiri tanpa bergantung bantuan yang diberi oleh pemkot. “Intinya lahan pertanian dan akses jalan baik, kami yakin kedepannya kami bisa mandiri, dan dapat meningkatkan hasil panen cabai di wilayah ini,” pungkasnya. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin