Birokrasi

Status ODP Covid-19 Bontang Bertambah Jadi 7 Orang

Loading

banner diskominfo

odp covid-19 bontang
Jubir Penanganan Covid-19 Bontang Adi Permana. (B Fernandes/Akurasi.id)

Akurasi.id, Bontang – Status orang dalam pengawasan (ODP) terkait Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Bontang yang sebelumnya hanya 1 bertambah 6 menjadi 7 orang. Hal tersebut dikonfirmasi langsung Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang melalui Konferensi Pers, Sabtu (21/3/20) sore, di Gedung Public Service Center (PSC), Jalan Ahmad Yani, Bontang Utara.

baca juga: Hadapi Covid-19 Pakai Jas Hujan, Neni: Kasihan Jika Sama Sekali Tidak Pakai Alat Protektif

Juru Bicara (Jubir) Penanganan Covid-19 Bontang sekaligus Kepala Seksi (Kasi) Surveilans, Imunisasi, dan Wabah Bencana Diskes Bontang Adi Permana menyatakan bertambahnya jumlah ODP  tersebut, 4 di antaranya memiliki keterkaitan dengan kluster Covid-15 asal Kutai Kartanegara (Kukar) yang dinyatakan positif belum lama ini.

Baca Juga  Memiliki Penyakit Penyerta, Pasien ODP Meninggal di RSUD Kudungga Kutim

“4 ODP ini sedang menjalani perawatan di RSUD Taman Husada Bontang,” kata dia dihadapan awak media.

Jasa SMK3 dan ISO

Sedangkan 2 orang berstatus ODP lainnya tengah melakukan isolasi mandiri di rumah. Kata Adi, 2 ODP  tersebut memiliki riwayat bepergian dari Malaysia dan pulang dari umrah.

“Jadi ODP ini ada 1 kasus lama. Bertambah 6 jadi ada 7 ODP terbaru,” tegas Adi.

Selain ODP, masyarakat yang melaporkan diri melalui call center 08115407199 atau datang langsung ke PSC sebelumnya ada 299 laporan. Adi membeberkan hingga hari ini jumlahnya bertambah 232 laporan. Sehingga total laporan menjadi 531 orang.

Baca Juga  Truck Trailer Kerap Beroperasi di Pagi Hari Disorot Komisi III DPRD Bontang

“531 orang yang melapor sedang dalam monitoring,” ungkapnya.

Sedangkan orang dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) masih bertahan 1 orang. Pasien tersebut tengah dirawat dan menunggu hasil laboratorium dari Jakarta. Adi menyatakan pihaknya belum dapat menentukan status pasien tersebut lantaran masih menunggu hasilnya.

“Saat ini tidak ada yang positif di Bontang,” terangnya.

Dalam konferensi pers tersebut Adi menjelaskan Covid-19 berawal dari binatang yang menular pada manusia, kemudian manusia menularkan lagi kepada sesamanya. Dia mengimbau agar masyarakat mematuhi surat edaran wali kota Bontang untuk melakukan social distancing. Di mana social distancing merupakan bentuk menjauhi segala bentuk perkumpulan, menjaga jarak antar manusia, dan menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan banyak orang.

Baca Juga  Lawan Covid-19, ASN Bontang Diminta Sumbang Rp100 Ribu per Bulan, Begini Tanggapan Mereka

“Tujuan social distancing ini untuk memutuskan mata rantai penularan Covid-19,” jelasnya.

Adi mengimbau kepada masyarakat Kota Taman –sebutan Bontang- sementara tidak melakukan perjalanan ke luar kota. Terutama di daerah yang telah dinyatakan sebagai kluster adanya positif virus corona. Yakni Samarinda, Balikpapan, dan Kukar.

“Diharapkan tetap tenang, ikuti himbauan dan tidak meneruskan berita yang belum tentu benar di media sosial,” pungkasnya. (*)

Penulis/Editor: Suci Surya Dewi


Print Friendly, PDF & Email

Artikel Terkait

Back to top button