Wali Kota Apresiasi RSUD Taman Husada yang Terapkan Safety Briefing Setiap Acara


Akurasi.id, Bontang – Sebagai rumah sakit yang telah terakreditasi, RSUD Taman Husada Bontang patuh menerapkan aturan. Salah satunya menerapkan safety briefing saat menggelar kegiatan di lingkungan rumah sakit.
Baca juga :RSUD Taman Husada Bontang Segera Launching Cath Lab
Belum lama ini, RSUD Taman Husada Bontang menggelar Pencanangan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Bertempat di ruang pertemuan Nusa Indah lantai 5, kegiatan ini turut dihadiri wali kota, sekda, serta jajaran RSUD Taman Husada.
Sebelum masuk dalam acara inti, bagian Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (K3) RSUD Taman Husada membacakan safety briefing dihadapan para undangan.
Dalam safety brifing yang dibacakan Suci, tim K3 RSUD Taman Husada ini menerangkan kondisi ruangan Nusa Indah yang memiliki 1 pintu utama yang berada di sisi sebelah kiri. Pada ruangan tersebut tersedia safety fire yakni 2 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di sisi kiri dan Fire Hydran yang berada di luar ruangan.
Bahkan ada fasilitas kenyamanan di ruangan itu. Di mana terdapat rest room area yang terpisahkan untuk pria dan wanita yang berada di sisi kiri depan.
Saat acara tersebut tidak ada simulasi kebakaran. Jadi bila ada informasi code red itu adalah keadaan sebenarnya. Bila terdengar code red sebanyak 3 kali maka bersiap untuk melakukan evakuasi. Bila mendengar code green lakukan evakuasi dengan berjalan teratur dan tidak berlari, tidak menggunakan high heels menyusuri tangga menuju lantai 4 Ruang Seruni dan menyusuri tangga darurat menuju titik kumpul yang berada di lahan parkir taman luar RSUD Taman Husada Bontang. Dalam keadaan darurat, diharapkan tidak menggunakan lift.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni yang hadir dalam kegiatan itu pun mengapresiasi RSUD Taman Husada Bontang yang menerapkan safety briefing sebelum melaksanakan acara maupun rapat.
“Bunda salut setiap acara di RSUD Taman Husada dibudayakan dengan protokol safety jika terjadi emergency di ruangan ini,” kata perempuan yang karib disapa Bunda Neni ini.
Di atas mimbar, Neni menyarankan langsung kepada Aji Erlynawati selaku Sekda Bontang agar di lingkup Pemkot Bontang menerapkan protokol keselamatan kerja. Terutama saat melakukan kegiatan rapat atau pertemuan lainnya.
“Protokol seperti ini perlu dilakukan setiap ada rapat. Dengan informasi bagaimana ketika ada bencana di wilayah tempat kita bekerja. Terkadang kita mengabaikan hal seperti ini, padahal jika diterapkan dapat melindungi semua pekerja,” jelasnya.
Direktur RSUD Taman Husada Bontang dr I Gusti Made Suardika melalui Wakil Direktur Pelayanan RSUD Taman Husada Bontang drg Toe Toek Pribadi Ekowati menuturkan, safety briefing sejak lama diterapkan di rumah sakit yang terletak di Jalan Letjend S Parman nomor 1, Bontang Barat ini. Yakni ketika rumah sakit ini mendapat akreditasi.
Safety briefing merupakan salah satu dari beragam peraturan yang tercantum dalam akreditasi rumah sakit. Toe toek -sapaannya- menyatakan rumah sakit yang sudah terakreditasi wajib menerapkan aturan tersebut.
“Itu sudah aturan akreditasi dalam acara apapun dibacakan di awal saat menggelar kegiatan,” bebernya.
Di rumah sakit, salah satu bencana yang dapat terjadi yakni kebakaran. Jika kondisi itu terjadi, kata Toe toek, maka alarm akan berbunyi. Maka orang-orang yang berada di dalam ruangan dapat keluar dengan teratur dan hati-hati. Diimbau agar tidak panik dan berlari. Jika mengenakan high heels dapat dilepas.
Petunjuk jalur evakuasi berupa tanda panah pun telah ditempel di setiap dinding. Lalu orang-orang dapat menuruni tangga darurat menuju lantai dasar dan keluar ke titik kumpul di halaman parkir.
“Intinya sebagai bentuk kewaspadaan kita jika suatu saat ada bahaya. Safety briefing itu harus disampaikan sebagai cara kita keluar dari bahaya itu,” pungkasnya. (*)
Penulis/Editor: Suci Surya Dewi