

Akurasi. id, Kutim- Suasana Ruang Meranti Kantor Bupati Kutai Timur (Kutim) tampak ramai dan sibuk dengan lalu lalang ratusan orang berpakaian jas rapi warna gelap. Mereka adalah para pejabat eselon yang hadir mengikuti proses pelantikan.
Raut wajah mereka tampak ada yang cemas, gelisah, karena belum tahu bakal menempati jabatan apa. Namun ada pula yang terlihat gembira karena merasa mendapat promosi setelah lama menanti. Sebagian lagi ada yang tertawa, lantaran sudah mengetahui bocoran informasi posisi di tempat yang baru.
Sekitar pukul 09.15 Wita, Bupati Kutim Ismunandar melakukan prosesi pengambilan sumpah jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) pimpinan tinggi pratama, jabatan administrator, jabatan pengawas dan jabatan fungsional pengawas pendidikan di lingkungan Pemkab Kutim Tahun 2019.
Sebanyak 244 para abdi negara yang dilantik dan diambil sumpah jabatannya oleh Bupati Ismunandar itu, tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Kutim Nomor: 821/0291/BKPP/II/2019.

Ismu, sapaan karib Bupati Ismunandar, menyebut mutasi kali ini merupakan pengembangan karier ASN, khususnya dalam pengangkatan jabatan struktural.
Mutasi jabatan bagi abdi negara menurutnya bukanlah sebuah proses yang mudah dan sederhana.
Terutama bagi pejabat pembina kepegawaian yang berwewenang untuk menentukan siapa yang bakal dimutasi, promosi dan sebagainya.
“Dilaksanakannya mutasi itu sebagai dinamika organisasi yang harus diselenggarakan. Salah satunya sebagai bentuk promosi,” kata Bupati, Rabu (13/2/19).
Melalui pelantikan itu, Ismu berharap bisa memacu semangat kerja setiap ASN supaya berlari kencang merealisasikan program Gerakan Desa Mandiri dan Terpadu (Gerbang Desa Madu) yang telah dicanangkan pemerintah. Khususnya untuk mempertajam pelayanan kepada masyarakat.
Kepada pejabat yang baru dilantik, Ismu juga berpesan, sebagai abdi negara tidak perlu terlalu banyak melakukan perjalanan dinas jika kegiatan itu tidak penting. Sebaiknya fokus mengerjakan apa yang jadi tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) masing-masing.
“Jangan sampai tupoksi dikerjakan oleh anak buah yang tidak paham, ini harus menjadi perhatian serius,” tegasnya.
Tak lupa Ismu pun mengingatkan bahwa 2019 ini adalah tahun politik. Untuk itu para pejabat ASN hendaknya tidak terlalu ikut campur urusan pemilihan presiden maupun pemilihan legislatif.
“Saya imbau semuanya agar menggunakan media sosial secara bijak, jangan share berita ataupun informasi yang tidak jelas kebenarannya,” kata Ismu.
Terakhir Ismu berpesan agar pelantikan yang sudah dilaksanakan menjadi amanah tugas baru. Kepercayaan dari atasan untuk tim kerja harus kompak dan solid.
Karena bisa saja satu atau dua tahun ke depan bisa berganti lagi. Bahkan Ismu disaksikan Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kutim Irawansyah serta unsur FKPD dan para undangan lainnya, menegaskan bahwa jika dalam evaluasi pejabat bersangkutan tidak bisa menjalankan tupoksi, dalam waktu enam bulan bisa diganti.
“Khusus untuk posisi Camat yang baru jangan terlalu banyak bekesah (bercerita). Namun perbanyak begawi (bekerja) sesuai tupoksi. Terus bangun kebersamaan, kita ingin terus berlari menjadi pemerintahan yang kuat,” tutup Ismu. (*)
Penulis: Ella Ramlah
Editor: Yusuf Arafah