
Sekira 25 pekerja jadi korban PHK sepanjang 2022. Berdasarkan bidangnya, pekerja industri dan pertambangan paling banyak terdampak PHK.
Akurasi.id, Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat lebih dari 25 ribu pekerja di Indonesia jadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang 2022.
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Dirjen PHI JSK) Kemnaker Indah Anggoro Putri mengatakan. Jumlah itu berasal dari berbagai daerah dan sektor industri.
“Jumlah tenaga kerja ter-PHK sampai Desember 2022 sebanyak 25.114 orang,” kata dia sebagaimana melansir CNN, Rabu (8/2/2023).
Dari data itu, jumlah pekerja yang di PHK paling banyak berasal dari wilayah Jawa Barat sebanyak 4.629 orang. Menyusul Jawa Timur sebanyak 3.574. Kemudian, Banten sebanyak 3.703 orang, Kaltim sebanyak 3.082 orang, DKI Jakarta sebanyak 1.655 orang.
Kemudian, Kalimantan Selatan sebanyak 1.199 orang, Kalimantan Barat sebanyak 1.131 orang, Riau sebanyak 916 orang, Jawa Tengah 467 orang, Lampung 30 orang, Bengkulu 26 orang, dan Maluku 8 orang.
Pekerja Industri dan Pertambangan Paling Banyak Terdampak PHK
Adapun untuk bidang pekerja yang paling banyak di PHK berasal dari aneka sektor industri dan industri dasar mencapai 5.805 orang di seluruh Indonesia, serta sektor pertambangan sebanyak 5.192 orang.
Sedangkan, yang paling sedikit terdampak PHK adalah pekerja di sektor pendidikan yang jumlahnya hanya 105 orang dari seluruh wilayah di Tanah Air.
Tak hanya itu, data tersebut belum termasuk data pekerja yang dirumahkan sepanjang tahun lalu. Dari data Kemnaker terdapat 8.813 pekerja yang di rumahkan pada 2022.
Angka korban PHK yang diumumkan Kemenaker itu berbeda jauh dengan data dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Apindo mencatat laporan dari industri garmen, tekstil dan alas kaki telah terjadi PHK atas 87.236 pekerjanya dari 163 perusahaan.
Sementara itu, dari data BPJS Ketenagakerjaan mencatat telah terjadi PHK terhadap 919.071 pekerja. Yang mencairkan dana JHT (Jaminan Hari Tua) akibat PHK dari Januari 1 November 2022.
Apindo memproyeksi badai PHK masih akan berlanjut hingga kuartal I/2023. Ketua Umum Apindo Hariyadi B. Sukamdani, menerangkan proyeksi tersebut lantaran ada penurunan agregat dalam permintaan ekspor untuk produk hasil industri padat karya secara besar-besaran akhir-akhir ini. (*)
Editor: Devi Nila Sari