KPC Kembangkan Peternakan di Lahan Bekas Tambang


Akurasi.id, Sangatta – Pemanfaatan lahan bekas tambang belum maksimal di Kalimantan Timur (Kaltim). Padahal areal eks tambang batu bara begitu luas dan menyimpan beragam potensi yang dapat menjadi sumber ekonomi masyarakat.
Namun terdapat sebagian perusahaan tambang yang berskala nasional telah berusaha mengembangkan lahan eks tambang. Salah satunya PT Kaltim Prima Coal (KPC). General Manager (GM) ESD PT KPC, Wawan Setiawan mengungkapkan, perusahaan yang dipimpinnya tidak semata memikirkan bisnis. Tetapi juga menjaga lingkungan hidup.
“Dalam aturan, kewajiban PT KPC hanya sebatas mereklamasi eks tambang. Tapi yang dilakukan KPC jauh lebih bermanfaat untuk masyarakat. Dari bekas tambang itu bisa menjadi sumber ekonomi untuk masyarakat sekitar,” paparnya saat menggelar buka puasa bersama dengan awak media Kutai Timur (Kutim) yang digelar di coffee shop area Tanjung Bara pada Jumat (31/5/19).
GM HSES PT KPC, Imanuel menambahkan, lahan bekas tambang kerap dibiarkan tandus dan tak produktif. Lain halnya dengan bekas pertambangan milik PT KPC. Perusahaan tambang batu bara milik Bakri Group ini mereklamasi dan mengembangkan peternakan sapi.
Kata dia, reklamasi bekas tambang merupakan cara yang tepat untuk membantu masyarakat. Pasalnya, bekas tambang dapat dimanfaatkan sebagai pusat peternakan, pengembangbiakan sapi perah, wisata alam, dan pembudidayaan tanaman khas Kalimantan seperti kayu ulin.
“Dengan adanya reklamasi bekas tambang hingga pemanfaatan lahan, maka ini cara yang tepat memanfaatkan sumber penghidupan baru bagi masyarakat. Salah satunya di bidang peternakan dan pengembangbiakan sapi perah. Ini termasuk penghasil susu terbesar di daerah yang bersuhu panas,” jelas Imanuel.
Pihaknya ingin menjadikan bekas tambang sebagai lahan produktif. Saat lahan tak menghasilkan batu bara, masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
“Kami melatih masyarakat lokal agar bisa mengelola peternakan hingga bisa menjadi penghasil daging dan susu terbesar di Kaltim,” terangnya.

Dalam sebulan, produksi susu yang dihasilkan tak kurang dari 1.900 liter. Hasil produksi susu tersebut dijual tak hanya di Sangatta. Namun juga di Samarinda dan Balikpapan. Di samping susu segar, KPC juga mengolahnya menjadi produk sampingan seperti keju dan yoghurt.
Selain sapi, lahan bekas tambang dimanfaatkan untuk memelihara ayam petelur. “Intinya pengadaan dan pemanfaatan lahan bekas tambang ini menjadikan sumber ekonomi baru untuk masyarakat,” tutupnya. (*)
Penulis: Ella Ramlah
Editor: Ufqil Mubin