Corak

Perjuangan Perempuan Ini Melahirkan Bayi “Raksasa” di Hari Kemerdekaan

Loading

Perjuangan Perempuan Ini Melahirkan Bayi “Raksasa” di Hari Kemerdekaan
Sulistiana (jilbab lime) bersama bidan dan ibu yang melahirkan pada HUT RI mengabadikan foto bersama. (Istimewa)

Akurasi.id, Bontang – Raut lega dan bahagia terpancar dari wajah Sulistiana (27). Dia sudah tak sabar pulang ke rumah menemui empat anaknya yang ditinggalkannya semalam karena melahirkan bayi di Rumah Sakit (RS) Amalia Bontang.

Bersama sang suami bernama Ilham (39), dia menuruni tangga lantai 2 RS Amalia Bontang dengan hati-hati. Tangan kanan Ilham merangkul sang istri. Sedangkan tangan kirinya menggendong buah cinta mereka yang dilahirkan pada pukul 18.30 Wita.

Sebelum ia melahirkan bayinya, dari Tanjung Laut Indah, dia dibonceng suaminya menggunakan motor. Pada pukul 04.00 Wita, dia tiba di rumah sakit. Kepada Akurasi.id, Sulistiana berujar, dari sembilan ibu yang melahirkan anak di RS Amalia Bontang, dia yang paling awal mendatangi RS itu karena ia merasakan kontraksi. Setelah dicek bidan di ruang bersalin, ternyata Sulistiana sudah melewati pembukaan tiga.

Hingga tengah hari, dia tak kunjung melahirkan bayinya. Ia dipindahkan ke kamar rawat di lantai 2. Pada pukul 16.00 Wita, dia kembali merasakan kesakitan. Setelah dicek, ia sudah mengalami pembukaan 5. Artinya, sebentar lagi bayi akan keluar dari rahimnya.

Baca Juga  Germas di Kelurahan Satimpo, Warga Berbondong-bondong Cek Kesehatan
Jasa SMK3 dan ISO

Dalam proses melahirkan anak, Sulistiana menghadapi kendala. Sekuat apapun ia mengejan, dia merasa bayinya sulit keluar. Padahal, saat perempuan muda itu melahirkan empat anaknya, dia melewati proses bersalin dengan mudah dan cepat.

Ilham terus menemani dan menyemangati sang istri hingga bayi laki-laki tampan lahir pukul 18.30 Wita. “Saya pasien yang datang awal. Tapi melahirkan paling terakhir,” ucap Sulistiana.

Dia terkejut mengetahui bayinya berbobot 3,8 kilogram dan panjang 52 sentimeter. Dia tidak pernah menyangka bayi yang dilahirkannya memiliki bobot cukup besar. Sebab selama mengontrol kehamilan, dokter mengatakan kondisi bayinya sehat. Ukurannya normal.

Baca Juga  Hari Pers Nasional 2021, Jokowi Bebaskan Pajak Penghasilan Wartawan

“Saya kaget. Saya kira sama seperti anak saya sebelumnya. Lahir 3,4 kilogram saja. Padahal nafsu makan saya biasa saja,” ucap perempuan lima anak ini.

Sulistiana mengaku bahagia dan bangga karena melahirkan bayi di hari kemerdekaan Indonesia. Dia mengatakan, dokter kandungan memprediksi bayinya akan lahir pada 20 Agustus 2019. Namun Sulistiana dan Ilham memiliki firasat bahwa bayi mereka akan lahir pada 17 Agustus.

“Kan saya ngobrol sama suami. Kapan ya saya melahirkan. Suami bilang mungkin 17 Agustus lahir. Saya mengiyakan,” beber Sulistiana sambil tersenyum.

Dia berharap anaknya menjadi anak saleh, berbakti kepada orang tua, serta menjadi kebanggaan bangsa dan negaranya.

Sembilan Bayi Diberi Bingkisan

Melahirkan anak bertepatan dengan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia ke-74, terasa sebagai momen spesial. Pada hari bersejarah tersebut, sembilan bayi dilahirkan di RS Amalia Bontang.

Baca Juga  Kawal Andi Harun-Rusmadi “Door to Door” Bagikan Ratusan Sembako Pada Warga Terdampak Corona

Dokter Spesialis Kandungan RS Amalia Bontang, Fakhruzzabadi, mengungkapkan, sembilan bayi yang lahir tersebut berjenis kelamin laki-laki. Bayi yang paling besar berbobot 3,8 kilogram. Bayi yang lahir dari pasangan Sulistiana dan Ilham.

“Proses kelahirannya semua normal. Tidak ada yang caesar. Tidak ada kendala selama persalinan,” kata pria yang akrab disapa dokter Badi ini.

Lahir di hari yang istimewa, sembilan bayi itu mendapat bingkisan dari rumah sakit swasta ini. Dokter Badi menuturkan, bayi yang lahir di hari biasa mendapatkan bingkai foto lengkap dengan biodatanya.

Berbeda dengan momen spesial seperti HUT RI. Selain diberikan bingkai foto, bayi juga mendapat bingkisan berupa keperluan bayi: baju, kaos kaki, selimut, perlengkapan mandi, dan sebagainya.

“Tidak hanya hari kemerdekaan saja. Hari Kartini, hari anak, kami juga memberikan bingkisan untuk pasien RS Amalia,” pungkasnya. (*)

Penulis: Suci Surya Dewi
Editor: Ufqil Mubin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button