Sapi Lokal Belum Cukupi Kebutuhan Pasar, Pemkot Dorong Program Inseminasi Buatan
Akurasi.id, Bontang – Meski populasi sapi ternak lokal di Bontang dan daerah sekitarnya saat ini terbilang banyak, namun jumlah tersebut dinilai belum mampu mencukupi kebutuhan masyarakat di pasaran. Hal ini mendorong pemkot untuk terus meningkatkan produksinya. Baik melalui pendampingan dan pemeriksaan rutin, maupun bersinergi dengan program-program dari pusat.
Dari data yang dihimpun Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3), sepanjang 2018 lalu, jumlah populasi sapi potong yang tercatat sebanyak 1.213 ekor. Adapun untuk sapi perah sebanyak 15 ekor, dan kerbau 20 ekor.
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Hewan DKP3, drh Riyono mengatakan, pertumbuhan produksi sapi lokal terkendala di ongkos produksi yang memakan biaya besar. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, harus ditopang pasokan dari luar daerah.
“Jika tidak begitu, maka kebutuhan daging di masyarakat tidak bisa terpenuhi,” ujarnya.
Riyono menyebut, jika populasi dapat ditingkatkan, maka dampaknya tidak hanya tercukupinya swasembada daging di Bontang, namun juga dapat meningkatkan kesejahteraan para peternak lokal. Salah satu upaya Pemkot Bontang dalam mendongkrak jumlah populasi sapi lokal melalui program Inseminasi Buatan (IB). Meski hasilnya belum maksimal, namun kata Riyono, program ini dinilai cukup membantu program perkembangbiakan sapi lokal secara alami.
“Program IB ini merupakan bagian dari kegiatan upaya khusus sapi indukan wajib bunting (Upsus Siwab) oleh Kementerian Pertanian melalui Dirjen Peternakan RI. Biasanya setiap tahun selalu rutin dilakukan di Bontang,” terangnya.
Untuk memaksimalkan program ini, pihaknya juga telah melakukan pendampingan ke para peternak secara rutin. Diharapkan, setiap adanya program ini Bontang selalu bisa memenuhi target yang telah ditentukan. (*)
Penulis: Bambang Al-Fatih
Editor: Yusva Alam