Corak

Stunting Dapat Dicegah dengan Memanfaatkan ASI

Loading

Stunting Dapat Dicegah dengan Memanfaatkan ASI
Siti Aisyatur Ridha saat menerangkan pemanfaatan ASI untuk mencegah stunting. (Suci Surya Dewi/Akurasi.id)

Akurasi.id, Bontang – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang sedang menggalakkan program untuk mengatasi stunting di Kota Taman. Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan kekurangan asupan gizi dalam waktu lama. Akibatnya, pertumbuhan anak terganggu hingga tinggi badannya lebih pendek dari standar usianya.

Ada dua hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah stunting. Pertama, pola makan. Kedua, pola asuh yang memengaruhi pertumbuhan anak. Terutama pemberian makan bagi bayi dan balita.

Pola Asuh

Dalam pola asuh, ada lima hal yang perlu diterapkan ibu terhadap anaknya. Pertama, edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi saat anak menginjak usia remaja. Kedua, bersalin di fasilitas kesehatan dan melakukan inisiasi menyusu dini (IMD).

Jasa SMK3 dan ISO

Ketiga, hanya memberi air susu ibu (ASI) saja sampai bayi berusia enam bulan. Empat, ASI tetap diberikan pada anak sembari memberikan makanan pendampingnya. Terakhir, pantau tumbuh kembang anak di pos pelayanan terpadu (posyandu).

Baca Juga  Perjuangan Perempuan Ini Melahirkan Bayi “Raksasa” di Hari Kemerdekaan

“Hal terakhir untuk mencegah stunting yaitu sanitasi dan akses air bersih. Alhamdulillah di Bontang termasuk mudah untuk mendapatkan air bersih,” beber Siti Aisyatur Ridha, Konselor Laktasi dan Dokter Umum RSUD Taman Husada Bontang.

Pada kegiatan cegah stunting dengan ASI dalam rangka Pekan ASI Sedunia yang diadakan Ibu Profesional Bontara di Rinda Cake House, Bontang Utara, Sabtu (10/8/19), Ridha menjelaskan panjang lebar manfaat memantau pertumbuhan anak.

Antara lain ibu dapat mengetahui status pertumbuhan anak dan mendeteksi dini bila terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Baca Juga  HMB Bontang Gelar Nobar Film Kinipan, Hardirkan Pejabat Bontang dan Samarinda

Kata dia, stunting bisa diintervensi dengan berbagai cara. Perempuan ini menyebut, ibu perlu mendapat tablet tambahan darah (TTD) serta makanan tambahan dan makan-makanan sehat untuk memenuhi gizi saat hamil.

Berikan ASI Pasca Bersalin

Stunting Dapat Dicegah dengan Memanfaatkan ASI
Komunitas Ibu Profesional Bontara berfoto bersama usai kegiatan seminar cegah stunting dengan ASI. (Suci Surya Dewi/Akurasi.id)

Dalam menyambut persalinan, ibu perlu dibantu dokter dan bidan ahli. Ridha mengatakan, bayi memiliki hak mendapatkan ASI eksklusif hingga enam bulan. Selanjutnya ibu dapat memberinya asupan tambahan dengan makanan pendamping.

“Berikan anak imunisasi dasar lengkap dan vitamin A. Penting bagi ibu memantau pertumbuhan balita di posyandu. Kemudian lakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” terangnya.

Ridha mengungkapkan, ASI merupakan anugerah Tuhan yang dapat mencegah anak dari stunting. Ketika baru lahir, bayi perlu menyusu agar mendapat kolostrum yang bermanfaat bagi pertumbuhannya.

Beragam Manfaat ASI

Selain itu, ASI juga memiliki banyak manfaat. Di antaranya di dalam ASI terdapat zat-zat gizi lengkap, mudah dicerna dan diserap, dan melindungi bayi dari infeksi.

Baca Juga  UPDET: Bertambah 10 Orang, Jumlah Pasien Sembuh Covid-19 Kaltim Kini Berjumlah 76 Orang

Sedangkan menyusui dapat membantu perkembangan bayi, menunda kehamilan baru, dan melindungi kesehatan ibu.

“ASI juga menghemat pengeluaran rumah tangga. Sebab tidak perlu lagi membeli susu formula, termos, menyiapkan air panas, dan lainnya,” kata Ridha.

Di dalam ASI terdapat lemak dan protein bermanfaat bagi bayi. ASI memenuhi kebutuhan 40 hingga 60 persen total energi.

Lemak ASI terbagi menjadi dua: lemak dengan kadar kandungan rendah (fore milk) dan kadar lemak tinggi (hind milk).

Hind milk lebih kental dibanding fore milk. Disarankan bayi lebih banyak menelan hind milk. Waktu maksimal bayi dapat hind milk itu ketika menyusui 15 sampai 20 menit,” pungkasnya. (*)

Penulis: Suci Surya Dewi
Editor: Ufqil Mubin

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button