
Jakarta, Akurasi.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan yang signifikan pada perdagangan Selasa (28/5/2024). IHSG ditutup menguat 1,08% atau naik ke level 7.253,63 pada penutupan sesi II. Peningkatan ini didorong oleh optimisme pasar terhadap perekonomian domestik serta faktor-faktor eksternal yang mendukung sentimen positif.
Total nilai transaksi pada perdagangan kemarin mencapai Rp13,54 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 19,6 miliar saham. Dari jumlah tersebut, terdapat 287 saham yang mengalami kenaikan, 240 saham yang mengalami penurunan, dan 253 saham yang stagnan.
Penjualan Bersih oleh Investor Asing
Namun, di tengah euforia pasar lokal, investor asing justru tercatat melakukan penjualan bersih (net foreign sell) sebesar Rp583,76 miliar di seluruh pasar. Penjualan bersih di pasar reguler mencapai Rp569,12 miliar, sementara di pasar negosiasi dan tunai mencapai Rp14,64 miliar.
Emiten perbankan menjadi yang paling banyak dilepas oleh investor asing. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan net sell asing terbesar dengan nilai Rp391,2 miliar. Saham lain yang juga banyak dilepas antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp275,2 miliar dan PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp66,5 miliar.
Berikut daftar 10 saham dengan net sell asing terbesar pada perdagangan kemarin:
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) – Rp391,2 miliar
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) – Rp275,2 miliar
- PT Astra International Tbk (ASII) – Rp66,5 miliar
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) – Rp44,1 miliar
- PT Amman Mineral Tbk (AMMN) – Rp40,1 miliar
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) – Rp28 miliar
- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) – Rp23,7 miliar
- PT Bank Jago Tbk (ARTO) – Rp12 miliar
- PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) – Rp9,6 miliar
- PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) – Rp9,3 miliar
Analisis dan Prospek
Menurut analis pasar, peningkatan IHSG kali ini bersifat teknikal rebound setelah melalui rentang konsolidasi sebelumnya. William Surya Wijaya, Chief Executive Officer PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, menyatakan bahwa pergerakan IHSG yang menguat ini harus terus dipantau, terutama jika IHSG mampu ditutup di atas level resistensi secara beruntun.
“Momentum koreksi wajar bisa menjadi kesempatan bagi investor untuk melakukan akumulasi pembelian saham dengan fundamental yang kuat dan likuiditas tinggi,” ujar William dalam riset hariannya.
Dengan adanya penjualan bersih dari investor asing, para investor lokal diharapkan tetap waspada dan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.(*)
Penulis: Ani
Editor: Ani