EkonomiHeadline

Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Membaik, Didorong Peningkatan Sektor Konstruksi dan Perdagangan

Loading

Pertumbuhan ekonomi Kaltim membaik, didorong peningkatan sektor konstruksi dan perdagangan. Pertumbuhan ekonomi Kaltim tersebut berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional.

Akurasi.id, Samarinda – Pertumbuhan perekonomian Kaltim pada triwulan IV 2021 kembali menunjukkan pertumbuhan positif, sebesar 2,91 persen (yoy). Namun demikian, pertumbuhan perekonomian tersebut melambat jika ketimbang triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,51 persen (yoy).

Baca Juga  Trending di Twitter, Putri Tanjung “Di-Bully” Netizen, Ini Penyebabnya

Adapun pertumbuhan ekonomi Kaltim tersebut berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat tumbuh 3,51 persen (yoy). Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim Ricky P Gozali mengatakan, pertumbuhan ekonomi positif Kaltim pada periode ini bersumber dari pertumbuhan positif pada hampir seluruh lapangan usaha.

“Pertumbuhan ekonomi Kaltim yang positif ini merupakan kali ketiga dan berturut-turut sejak triwulan II 2021, yang mencerminkan bahwa kondisi perekonomian berada dalam tren pemulihan,” kata dia melalui keterangan tertulisnya, Selasa (7/2/2022).

Jasa SMK3 dan ISO

Berdasarkan lapangan usaha (LU), capaian pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan IV 2021 utamanya bersumber dari peningkatan kinerja LU konstruksi dan perdagangan. LU konstruksi tumbuh sebesar 10,86 persen (yoy), lebih tinggi daripada triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,46 persen (yoy).

Peningkatan lapangan usaha di bidang konstruksi faktor penyebabnya karena berlanjutnya pembangunan proyek strategis di Kaltim. Seperti proyek RDMP RU V Balikpapan yang progres fisiknya telah melebihi target yang ditetapkan.

“Selain itu, sejumlah proyek lainnya juga terus berlanjut. Seperti pembangunan Bendungan Sepaku Semoi, preservasi berbagai jalan nasional, hingga pengembangan berbagai pabrik swasta,” ungkapnya.

Sementara itu, LU perdagangan juga tumbuh meningkat dari 3,57 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya, kini menjadi 4,80 persen (yoy). Peningkatan tersebut terjadi seiring dengan adanya momen HBKN Nataru. Di mana tidak adanya pembatasan kebijakan mobilitas serta Covid-19 yang masih relatif terkendali di akhir 2021.

“LU industri pengolahan juga tercatat tumbuh positif sebesar 2,29 persen (yoy), meningkat jika dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,22 persen (yoy),” ujarnya.

Baca Juga  Tatkala CPO dan Batu Bara Mulai Ditinggalkan, Pariwisata Jadi Jalan Terbaik Ekonomi Kaltim

Sektor Pertanian dan Pertambangan Kontraksi, Berdampak pada Perlambatan Perekonomian Kaltim

Di sisi lain, perekonomian Kaltim juga mengalami perlambatan yang penyebabnya oleh kontraksinya LU pertanian menjadi 0,26 persen (yoy). Setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 2,86 persen (yoy).

Selain itu, sektor pertambangan juga mengalami perlambatan dengan tumbuh sebesar 2,26 persen (yoy). Setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh tinggi sebesar 6,60 persen (yoy).

Baca Juga  Anies Baswedan di PAKU INTEGRITAS: Rekam Jejak Pendidikan Antikorupsi dan Rencana Aksi Konkret

Dari Sisi Pengeluaran, Seluruh Komponen Mengalami Pertumbuhan Positif

Ricky mengatakan, melambatnya kinerja sektor pertambangan utamanya karena tren perbaikan produksi batu bara Tiongkok. Sehingga menahan peningkatan permintaan di tengah adanya gangguan cuaca musim penghujan di akhir tahun.

“Namun demikian, dari sisi pengeluarannya seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif,” kata dia.

Baca Juga  Anthrax di Indonesia: Memahami Implikasinya dan Mengambil Tindakan

Kinerja konsumsi RT tumbuh sebesar 1,20 persen (yoy), lebih tinggi ketimbang triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,12 persen (yoy). Hal tersebut terjadi karena adanya momen HBKN Nataru di tengah mobilitas yang terus membaik seiring kasus Covid-19 yang terus terkendali.

Kinerja konsumsi pemerintah juga mengalami perbaikan dengan tumbuh sebesar 5,63 persen (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 8,69 persen (yoy). Adapun yang menjadi penyebab kontraksi yaitu akselerasi proyek belanja modal pemerintah untuk mengejar proyek tahunan.

Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB)/Investasi tecatat kembali mengalami pertumbuhan positif sebesar 9,81 persen (yoy). Hal itu meningkat daripada triwulan sebelumnya yang tumbuh mencapai 9,25 persen (yoy). Pertumbuhan positif kinerja investasi tersebut juga tercermin dari peningkatan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalama Negeri (PMDN) di Kaltim pada triwulan IV 2021. Masing-masing mengalami pertumbuhan mencapai 261,5 persen (yoy) dan 77, 53 persen (yoy).

Baca Juga  Inflasi Kaltim Oktober 2022 Dipicu Kenaikan Harga Makanan dan Transportasi

“Namun demikian, kinerja ekspor Kaltim mengalami perlambatan dengan tumbuh sebesar 1,32 persen (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 7,32 persen (yoy). Hal tersebut utamanya karena penurunan volume ekspor batu bara dan CPO ke negara mitra utama seperti Tiongkok dan ASEAN,” pungkasnya. (*)

Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Suci Surya Dewi

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button