CorakRagam

Harga Tahu Tempe Stabil di Pasaran, Meski Produsen Menaikkan Harga

Loading

Harga Tahu Tempe Stabil di Pasaran, Meski Produsen Menaikkan Harga
Meski dari produsen telah menaikkan harga, namun di pasaran harga tahu dan tempe masih stabil. (Rezki Jaya/Akurasi.id)

Meski dari produsen telah menaikkan harga, namun di pasaran harga tahu dan tempe stabil. Pedagang baru menaikkan harga jika harga produsen sudah terlalu tinggi.

Akurasi.id, Bontang – Naiknya harga kedelai di Kota Bontang, membuat harga  penjualan tahu dan tempe di produsen meningkat. Tetapi rupanya hal ini tidak berpengaruh pada penjual eceran. Harga yang mereka jual hingga saat ini masih menggunakan harga lama, tidak ada kenaikan.

Hal ini dijelaskan Kasma, salah satu penjual eceran tahu dan tempe di Pasar Taman Rawa Indah Bontang. Dia mengetahui jika ada kenaikan harga di produsen, tetapi menurutnya kenaikan tersebut tidak terlalu tinggi.

Baca Juga  Terkait Video Bernada Provokasi, Gerakan Pemuda Asli Kalimantan Lapor Polisi, Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi

“Saya masih jual dengan harga yang sama, tempe Rp 3000, sementara tahu Rp 4000 per bungkus. Sekalipun nanti ada kenaikan tinggi sekali, saya biasanya hanya menambah Rp 1000 per bungkusnya,” jelas Kasma saat diwawancarai Akurasi.id. Rabu (6/1/2021).

Senada dengan Kasma, hal ini juga dilakukan oleh Pipit, warga Tanjung Laut Indah yang juga menjual ecer tahu dan tempe. Dia merasa kasihan dengan pembeli terutama pelanggannya jika harga dinaikkan.

“Kasian pembeli kalau dinaikkan, tidak apa-apa kalau cuma naik sedikit, saya masih bisa jual dengan harga yang stabil. Kenaikan harga tahu dan tempe sangat tinggi biasa terjadi mendekati Idulfitri dan Iduladha,” kata dia.

Di lain sisi, Ahmad Yani yang merupakan konsumen sekaligus pemilik warung gorengan di Kelurahan Berbas Pantai, juga merasakan kenaikan harga. Pihaknya merasa modal penjualan dikeluarkan cukup tinggi, tetapi tidak merubah harga bahkan ukuran dari gorengan tahu dan tempe yang dia jual.

Baca Juga  Pemkot Bontang Buka Seleksi Pendaftaran PPPK Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan

“Saya rasakan kenaikan harga, modal yang saya keluarkan lebih banyak dari biasanya. Tetapi untuk pelanggan, saya tidak menaikkan harga atau mengecilkan ukuran,” jelasnya.

Lain dengan Hirma Wati, Warga Tanjung Laut Indah ini merasa tidak masalah jika ada kenaikan harga, dia merasa jika memang sudah ditetapkan harga pasar, maka harus mengikuti.

“Saya membeli tempe dan tahu tidak ada kenaikan, sekalipun naik mungkin hanya Rp 1000. Untuk itu saya pribadi tidak masalah, karena ini memang keadaannya,” pungkasnya. (*).

Penulis: Rezki Jaya
Editor: Rachman Wahid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button