HeadlineKabar Politik

Anies Baswedan Terancam Gagal di Pilgub DKI Jakarta, Ini Penyebabnya

Ridwan Kamil Muncul Sebagai Pesaing Kuat

Loading

Jakarta, Akurasi.id – Arah politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada pemilihan gubernur (pilgub) Jakarta kian terang setelah Partai Golkar memutuskan mengusung Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur (cagub) Jawa Barat (Jabar). Keputusan ini memperbesar peluang Ridwan Kamil untuk maju dalam pilgub Jakarta.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, menyatakan langkah politik Golkar yang membuka peluang Ridwan Kamil di pilkada Jakarta bisa dilihat sebagai win-win solution yang disepakati oleh partai-partai dalam KIM. RK dianggap mampu menandingi figur Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang juga disebut akan maju sebagai cagub Jakarta.

“Walau Ridwan Kamil elektabilitasnya di bawah Anies dan Ahok, tapi karena didukung kubu pemerintah, apalagi ada gagasan KIM Plus, Ridwan Kamil tetap punya peluang menang yang besar,” kata Ujang.

Baca Juga  Ganjar Pranowo: Gerakan Coblos 3 Paslon di Pilkada Jakarta sebagai Respons Ketidakadilan

PKB melalui Wakil Ketua Umum Jazilul Fawaid sudah memberi sinyal akan bergabung dengan KIM Plus. Ujang menyebut sangat mungkin Nasdem dan PKS juga akan masuk barisan KIM Plus. Sebagai anggota Koalisi Perubahan yang sama-sama mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024, Nasdem dan PKS bisa saja mengikuti jejak PKB yang sudah memberi sinyal bergabung dengan KIM Plus untuk pilkada Jakarta.

Jasa SMK3 dan ISO

Wacana KIM Plus ini dinilai mengancam eksistensi Anies yang telah didukung sebagai cagub Jakarta oleh Nasdem, PKS, dan PKB. “Jika PKS bisa ditarik masuk koalisi KIM Plus, maka Anies bisa saja tidak jadi berlayar di pilgub Jakarta,” ujarnya. Apalagi, Nasdem melalui Ahmad Sahroni sudah mengatakan bahwa partainya belum tentu mendukung Anies.

Baca Juga  PKB Gagal Raih Posisi Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ini Tanggapan Syafruddin

Secara umum, kata Ujang, gagasan KIM Plus bisa dibaca sebagai upaya kubu pemerintah untuk menguasai wilayah-wilayah strategis seperti Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. Upaya ini untuk menjaga hubungan pemerintah pusat yang kelak dinakhodai Prabowo Subianto dengan daerah-daerah strategis.

PKB telah memberikan surat tugas kepada Ketua Dewan Syura DPW PKB Jawa Barat, Acep Adang Ruhiat, sebagai calon wakil gubernur (cawagub) Jabar. Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid, menilai Acep bisa dipasangkan dengan cagub mana pun, termasuk Dedi Mulyadi.

Baca Juga  Pengosongan Kantor Golkar Kaltim Ditenggat 27 Juli, Rudi Mas’ud Minta Perpanjangan Waktu

“Sedang melakukan komunikasi, baik kepada partai politik maupun calon-calon yang dianggap muncul,” kata Jazilul di kompleks DPR, Jumat (2/8) lalu. Gus Jazil – sapaan akrab Jazilul Fawaid – menilai Acep yang merupakan ketua Yayasan Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya punya kekuatan besar karena mewakili para ulama.

Dengan situasi politik yang dinamis ini, kans Anies Baswedan untuk maju di pilgub Jakarta semakin terancam. Dukungan dari Nasdem dan PKS yang masih belum pasti membuat posisi Anies semakin rentan.(*)

Penulis: Nicky
Editor: Willy

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button